PADANG – Pegiat media sosial (medsos) yang juga akademisi Ade Armando babak belur akibat pengeroyokan di tengah-tengah aksi demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 11 April di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Dosen Fisipol UI Jakarta itu mengalami luka cukup parah pada bagian kepala dan informasi terakhir ia dirawat intensif di HCU RS Siloam, Jaksel Selatan (Jaksel).
Aktivis 98 IAIN Imam Bonjol (sekarang Universitas Islam Nasional Imam Bonjol /UIN IB-red) Padang Abdullah Khusairi turut prihatin atas apa yang menimpa Ade Armando. Sesuatu yang patut disesalkan, begitu menurutnya, seperti juga disampaikan banyak pihak.
“Tidak akan ada saling gebuk di lapangan kalau benar-benar itu aktivis dan itu dicurigai bukan mahasiswa,” katanya ketika seperti dilansir katasumbar, Senin (12/4/2022).
Dosen Ilmu Komunikasi UIN IB ini tidak mau berkomentar lebih jauh terkait apa yang dialami oleh Ade Armando. Namun ia mengaku miris menyaksikan cara berdemokrasi kekinian, dimana begitu banyak orang yang tidak siap dengan perbedaan.
"Kok begitu demokrasi kita sekarang?, begitu banyak orang yang tidak siap dengan perbedaan,” ungkapnya.
Terkait kemungkinan publik marah disebabkan serangkaian pernyataan Ade Armando di medsos, akademisi UIN IB ini tak menampiknya.
“Ya kok kita baper dengan gaya dia di medsos, artinya termakan umpan. Berarti dia berhasil selama ini, saya kira soal literasi media juga. Kadang-kadang beberapa komentar dia dipelintir untuk kepentingan lain,” pungkasnya.
#ksb/bin