PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mulai merespons informasi tersiar ihwal keberadaan jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di daerah yang ia pimpin. Bahkan ia menantang Mabes Polri mengungkap kebenaran klaim ribuan anggota NII di Sumbar.
"Itu perlu dijelaskan supaya tidak terjadi bias informasi," ujar Mahyeldi kepada awak media di Padang, Senin (19/4/2022).
Saat ini, sebut Mahyeldi, informasi seputar jaringan teroris NII itu sudah bias. Ada yang mengatakan tertangkap seribu, kemudian ada lagi sekian ribu. "Itu kan perlu dijelaskan?,” imbuhnya.
Mahyeldi juga menegaskan bahwa tidak ada sejarah mencatat NII itu pusatnya di Sumbar. NII, katanya, ada di daerah lain, dan tak perlu disebutkan pusatnya di Sumbar.
“Makanya, saya kira banyak yang bias karena kebelumjelasan tentang itu, apalagi ada yang mengatakan mereka akan menggulingkan pemerintahan, saya pikir itu terlalu,” tegasnya.
Sekaitan hal tersebut, ia meminta supaya pihak yang berkepentingan (soal jaringan teroris NII) memberikan penjelasan, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
“Apalagi, sebelum ini juga dikatakan ada beberapa kota di Sumatra Barat intoleran, ini kan beriringan? Ketika itu disebarkan, kemudian ada lagi berita seperti ini. Jangan dikaitkan lagi lah,” ujarnya.
Terkait informasi tiga daerah disebut intoleran seperti Padang, Pariaman dan Padang Panjang, Gubernur Sumbar ini mempertanyakan apa ukuran hal seperti itu? Apalagi hal seperti itu sudah jadi makanan tahunan bagi Sumbar.
“Masa Padang Panjang, dikatakan intoleran? Begitu juga Pariaman dan Padang. Apa ukuran untuk itu? Jadi kita harapkan NGO yang mengapungkan informasi seperti ini jangan diamini saja. Saya kira perlu dikontrol juga oleh pemerintah supaya tidak menimbulkan interpretasi seperti ini,” paparnya.
Sebelumnya, sebut Mahyeldi lagi, Sumbar juga sudah sering dapat label semacam itu (intoleran-red) seperti mengatakan daerah lain lebih Islami dari Padang, kemudian indeks demokrasi, dan lainnya.
Diberitakan sebelumnya, Mabes Polri menyebut bahwa anggota jaringan teroris NII di Sumbar mencapai 1.125 orang.
Data polisi, jaringan teroris NII sudah berkembang masif di Indonesia. Di antaranya di Jakarta. Jawa Barat, Bali, Maluku dan Sumatra Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadahan dalam konferensi persnya mengatakan, khusus di Sumbar, NII sudah berada pada tingkatan atau cabang.
Tidak hanya itu, anggota NII di Sumbar juga disebutkan mencapai 1.125 orang. 400 orang di antaranya merupakan personal aktif dan selebihnya non aktif, sudah dibaiat, namun belum aktif dalam kegiatan NII.
#lgm/bin