JAKARTA -- Seorang wanita bernama Yunita Sari ditipu oknum sales saat transaksi pembelian mobil di dealer resmi Honda. Uang puluhan juta rupiah raib digondol oknum sales.

Yunita mengatakan dirinya membeli mobil di dealer resmi Honda di MT Haryono, Jakarta. Dia melakukan transaksi pembelian mobil baru Honda Brio dengan oknum sales dengan seragam, ID Card hingga kartu nama yang meyakinkan.

Singkat cerita, Yunita sepakat untuk membeli Brio tipe E yang diupgrade menjadi tipe RS dengan penambahan body kit, logo H khas Honda, spoiler dan sebagainya dengan diskon yang disepakati. Dia percaya dengan skenario yang dibuat oleh oknum sales tersebut karena transaksi dilakukan di dalam dealer resmi dan dilakukan bersama sales berseragam lengkap.

Namun, transaksi dilakukan dengan transfer ke rekening pribadi. Nahas, DP sebesar Rp 47 juta yang ditransfer ke rekening pribadi ludes digondol oknum tersebut.

Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) David Tobing menyebut, kasus penipuan ini bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, David pernah menangani kasus serupa. Bahkan, ada konsumen yang tertipu di pameran.

"Sering, mungkin ada lima kali. Di pameran ada. Bahkan di pameran itu dia ditipu," ujar David kepada awak media yang menghubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/3/2022).

Modusnya beragam, kata David. Salah satunya mengalihkan rekening tujuan ke rekening lain, bukan rekening resmi dealer.

"Karena warnanya nggak ada, DP Rp 20 juta ke oknum, Rp 200 juta ke dealer, dan Rp 200 juta lagi ke dealer lain. Minta DP, dibilang tipenya jarang, ada juga yang bilang warnanya nggak ada di sini, jadi harus transfer ke PT yang lain. Macam-macam modusnya," ucap David seperti dilansir detikcom.

Ada juga, kata David, konsumen yang diiming-imingi aksesoris. Modusnya, agar tak berbelit-belit jika transaksi ke rekening perusahaan, maka rekening tujuan dialihkan ke rekening pribadi.

"Biasanya dibuat suatu limitasi dulu, kalau misalnya melalui perusahaan katanya nggak ada aksesori, nggak dapat ini dan sebagainya. Akhirnya dibuatlah pengecualian, tapi harus membayar ke tempat lain. Itu banyak juga modus seperti itu," ujarnya.

David menegaskan, dalam kasus seperti yang dialami Yunita ini pihak dealer juga harus ikut tanggung jawab. Soalnya, oknum memanfaatkan ruang dealer resmi, dilengkapi seragam, ID Card hingga kartu nama.

"Dealer tidak bisa lepas tangan terhadap uang yang sudah disetorkan ke rekening pribadi hasil dari bujuk rayu oknum karyawan. Tidak mengatakan bahwa itu bukan karyawannya. Kenapa pakai seragam, kenapa dibiarkan menawarkan mobil kalau bukan karyawan? Tidak ada alasan, dealer itu sudah lalai. Dalam hal ini mempekerjakan pihak yang seharusnya tidak di sana kalau memang betul dia bukan karyawan. Orang kalau kita mau masuk aja didata kok, siapa, mau apa. Masak orang lain dibiarkan saja," sebut David.

Tanggapan Honda

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor angkat bicara atas kasus yang dialami Yunita. Dia bilang, pihaknya sedang follow up kasus ini.

"Kami pasti selalu berusaha agar setiap konsumen selalu mendapatkan layanan terbaik dari dealer. Jika terjadi kasus seperti ini, tentu kami akan melakukan komunikasi dengan dealer untuk menyelesaikan masalahnya," ujar Billy, Senin (7/3/2022).

Billy juga berpesan, agar peristiwa ini tidak terulang konsumen lebih teliti dalam melakukan transaksi. Dia bilang, sebaiknya proses transaksi tidak dilakukan dengan transfer ke rekening atas nama pribadi.

"Untuk edukasi calon pembeli lainnya agar tidak terulang lagi kasus di atas, bahwa setiap proses transaksi HARUS dipastikan ditransfer ke rekening Dealer sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari Sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya," ujar Billy.

"Sekarang kami masih terus komunikasikan dengan dealer. Pasti pelayanan yang terbaik untuk konsumen," pungkasnya.

#dtc/bin





 
Top