ACEHSELATAN, ACEH -- Seorang nelayan yang sedang mengurusi kebun sawitnya di Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Senin (7/2/2022) pagi, sempat diterkam harimau. Mujur ia bisa berkelit, sehingga luput dari serangan lanjut yang bisa saja mengancam jiwanya. Ia hanya mengalami luka sompel pada tangan sebelah kanan, diduga akibat cakaran kuku sang raja rimba.
Terungkap kemudian, sebelum menerkam nelayan bernama Amri Mus (60), Harimau Sumatera itu sudah tiga hari berkeliaran di permukiman warga setempat. Selama ini keberadaan Harimau Sumatera itu tidak dihiraukan karena tidak mengganggu warga.
Sebagaimana disampaikan warga setempat, Jeri Rahmat, Senin (7/2/2022) sore, selama ini warga sudah sangat bersahabat dengan harimau. Warga tidak pernah mengganggu keberadaan Harimau Sumatera sekalipun si raja hutan ini berkeliaran di permukiman penduduk.
"Sejauh tidak mengganggu, kenapa harus kita ganggu kebaradaan mereka (Harimau Sumatera)?. Cuma kondisi saat ini, harimau tersebut sepertinya sudah berkonflik dengan warga. Karenanya perlu penanganan serius dari BKSDA," ungkap Jeri. Ketika dihubungi awak media, ia mengaku sedang di kawasan hutan setempat bersama Tim BKSDA mengusir harimau penyerang nelayan itu menggunakan petasan.
Menurutnya, saat ini warga sekitar merasa resah atas keberadaan harimau dimaksud.
"Kita berharap upaya pengusiran ini betul - betul maksimal dan harimau tersebut benar - benar kembali ke habitatnya. Sebab keberadaannya saat ini benar-benar sudah mencemaskan warga," ungkap Jeri Rahmat.
#srn/bin