ACEHUTARA, ACEH -- Puluhan warga menyaksikan air parit di Desa Meunasah Ranto, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, berubah menjadi merah pada Sabtu (1/1/2022).
Padahal, awalnya air parit di desa tersebut terlihat bening seperti biasa.
Akibat peristiwa itu, polisi pun memasang garis pembatas agar warga tidak mengambil air tersebut.
Salah seorang warga di lokasi, Juandi mengatakan, warga mengetahui air parit itu berubah menjadi merah sekitar pukul 05.00 WIB.
“Ini baru pertama kali terjadi. Kita tidak tahu kenapa, maka kita lapor polisi,” kata Juandi saat dihubungi, Sabtu.
Ia menduga, warna merah itu tak berasal dari cat. Sebab, cat biasanya mengandung minyak dan lengket saat dipegang.
Warga yang melintas di jalan lintas Medan-Banda Aceh juga berhenti melihat fenomena itu. Kerumunan di depan parit tersebut untuk beberapa saat menimbulkan kemacetan.
Belakangan petugas Polsek Lhoksukon mengurai kemacetan dan meminta warga untuk meninggalkan lokasi itu.
"Saya terkejut kemarin sore masih putih. Tadi pagi sudah merah warna paritnya," ungkap warga lainnya.
Sementara itu Sekretaris Desa Meunasah Ranto, Munawar Khalil menyebutkan, peristiwa itu baru pertama kali terjadi di desanya.
"Kita lapor Dinas Kesehatan, Polsek, dan camat. Untuk warga melintas dan singgah sore ini sudah berkurang di lokasi. Apalagi sudah dipasang garis polisi," kata Munawar saat dihubungi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Mahzar meminta masyarakat tidak memegang air itu.
Tim medis mengambil sampel air untuk berkoordinasi dengan petugas lingkungan hidup. Mereka akan memastikan kandungan air berwarna merah tersebut.
“Kita uji dulu di laboratorium, jangan dipegang dulu. Ini untuk memastikan masyarakat aman,” kata Mahzar di lokasi.
Sedangkan Kapolsek Lhoksukon Iptu Samsul tak mau banyak berkomentar terkait fenomena tersebut.
“Kita tunggu saja lah hasil uji laboratorium,” jelasnya.
#kpc/bin