PADANG- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak ASN Pemprov Sumbar untuk meninggalkan hal-hal yang tidak benar dan melakukan hal-hal baik, dengan menjadi pelayan masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia juga menegaskan untuk tidak melayani siapapun oknum yang berurusan dengan membawa nama gubernur.
Mahyeldi menegaskan itu saat memimpin Apel pagi perdana Januari 2022 yang diikuti pejabat struktural dan fungsional di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat, Senin (3/1/2022).
"Pada hari ini saya sampaikan melalui semuanya, kepada para kepala OPD, tidak ada satupun orang yang berurusan dengan bapak ibu yang membawa nama saya, kalau ada ndak usah dilayani. Tidak ada satupun orang yang saya tugaskan untuk mengurus proyek-proyek. Ikuti saja aturan yang ada dan laksanakan dengan profesional," tegasnya.
Ditambahkan bahwa di masa sekarang ini, yang menjadi ukuran kinerja adalah outcome, bukan hanya sekedar output. Ia ingin kehadiran ASN di tengah masyarakat dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat. Artinya, tidak hanya menyelesaikan pekerjaan dari sisi administrasi, tapi juga bisa memberi solusi.
Diketahui, baru-baru ini Pemprov Sumbar dihebohkan dengan permasalahan proyek fisik di Sumbar yang dikuasai orang dekatnya Gubernur Mahyeldi atau "Ring 1". Tudingan itu disampaikan Anggota DPRD Sumbar fraksi Demokrat Nofrizon beberapa waktu lalu saat rapat paripurna. Gubernur Sumbar Mahyeldi membantah tudingan tersebut.
Teranyar, Pemprov Sumbar dalam hal ini pihak Dinas Peternakan juga jadi sorotan pasca terungkapnya kondisi hewan ternak bantuan yang tidak sesuai spek. Mulai dari kondisi sapi bantuan yang kurus kerempeng hingga ayam bantuan yang mati massal.
Absen Subuh
Selain itu, dalam arahan apel perdana tersebut, gubernur juga mengintruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk membuat surat edaran pelaksanaan "absen subuh" bagi ASN di lingkungan Pemprov Sumbar.
Dalam edaran itu akan diinstruksikan bagi seluruh ASN Pemprov Sumbar yang beragama Islam, wajib melapor pada pimpinannya masing-masing setiap usai shalat subuh.
Menurut gubernur edaran tersebut merupakan salah satu kebijakan gubernur sebagai upaya dalam rangka meningkatkan kedisplinan dan produktifitas para ASN, dengan memulai membiasakan bangun di waktu Subuh.
Selain absen subuh, mulai tanggal 9 Januari mendatang, juga akan memulai kembali kajian bulanan ASN Pemprov yang diganti harinya menjadi hari minggu pagi, bersamaan dengan program Subuh Mubarokah di Masjid Raya Sumbar.
Kajian bulanan tersebut akan dilaksanakan sekali dalam sebulan di minggu pertama dengan ceramah-ceramah khusus dengan ustad yang ahli di bidangnya masing-masing dan sekaligus diperdalam lagi dengan sesi tanya jawab.
#rel/bin