JAKARTA -- Kabar mengenai rencana penutupan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan berjadwal komersial menyita perhatian publik. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun akhirnya membeberkan rencana tersebut.
Budi Karya mengatakan, kondisi fisik Bandara Halim Perdanakusuma sangat mengkhawatirkan sehingga harus dibenahi dari segi keselamatan. Setidaknya 30% sampai 40% landasan pacu (runway) pesawat bermasalah.
"Jadi memang ada inisiatif melakukan revitalisasi karena keselamatan di sana itu sangat mengkhawatirkan, terutama runway-nya sudah bermasalah kondisinya 30-40%," kata Budi Karya saat ditemui di sela-sela peresmian ruas jalan tol Serang-Rangkasbitung, di Banten, Selasa (16/11) kemarin.
Selain kondisi runway yang bermasalah, Budi juga mengungkapkan masalah lain yaitu banjir. Dia mengatakan, banjir pun termasuk mengancam keselamatan bandara.
"Banjir juga masalah, jadi kita melakukan penyelamatan dari safety bandara itu," ujarnya.
Untuk mengimplementasikan rencana itu, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan stakeholder dan nanti akan diusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita lakukan komunikasi dengan stakeholder dan baru bisa usulkan ke Presiden seperti apa skenarionya nanti diputuskan presiden," pungkasnya.
Seperti diketahui, wacana penutupan Bandara Halim muncul ke permukaan pada awal November lalu. Sebagian pihak menyebut penutupan itu upaya revitalisasi bandara dan sebagian lainnya menyebut untuk persiapan KTT G20. Akan tetapi Kementerian Perhubungan menegaskan, penutupan tersebut dalam rangka revitalisasi bandara.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati sempat mengatakan, rencana itu masih dibahas dan belum dapat dipastikan kapan bandara akan ditutup. Akan tetapi, ia memastikan proses revitalisasi akan berlangsung selama 1 tahun.
"Masih dalam pembahasan, nanti akan disampaikan jika sudah ada (hasil) pembahasan. Proses revitalisasinya yang berlangsung kurang lebih 1 tahun," kata Adita kepada detikcom, Senin (8/11).
Kemudian, saat ini kegiatan operasional penerbangan berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma pun masih berjalan normal. "(Operasional bandara) masih seperti biasa. Pemerintah pasti akan menginformasikan secepatnya jika ada yang akan akan dilakukan yang berdampak pada pergerakan penerbangan pada umumnya," sambungnya.
#dtc/bin