JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku selalu memerhatikan perkembangan yang terjadi di Sumatera Barat. Ia menyebut kalau wilayah tersebut telah berbeda, tak seperti dahulu yang dirinya kenal.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu selalu berdiskusi dengan koleganya di BPIP, yakni Ahmad Syafii Maarif ihwal persoalan tersebut.
"Setelah ke sini, saya mulai berpikir, saya sering berdiskusi karena di BPIP ada Buya Syafii, saya tanya sama beliau, mengapa Sumatera Barat yang dahulu saya kenal, sepertinya sudah mulai berbeda?" kata Megawati dalam perayaan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP secara virtual, Kamis (12/8/2021).
Bahkan Megawati sempat bingung ketika dahulu dirinya dan Puan Maharani sempat mengalami perundungan. Hal ini dikarenakan Puan mengeluarkan pernyataan yang mengandung polemik terkait Sumatera Barat pada Pilkada 2020 lalu.
"Suatu waktu, saya, Mbak Puan di-bully, saya sampai bingung. Kenapa saya di-bully?" ujarnya.
Presiden RI kelima itu menyinggung ihwal tak ada lagi tokoh-tokoh cendekiawan yang lahir dari Tanah Minang tersebut. Padahal dahulu sejak sebelum kemerdekaan hingga ayahnya Soekarno lengser banyak menciptakan sosok yang luar biasa.
"Ke mana para cendekiawan yang dibilang cadiak pandai? Ini benar kan dulu setingkat loh, mungkin yang istilahnya tungku tigo sajarangan. Alim ulama, cerdik pandai, yang satu lagi (kalau tidak salah) penghulu ya?" katanya, seperti dilansir kompas.com.
#fad/har