Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Bukittinggi, Linda Faroza menjelaskan, bantuan sosial ini merupakan bantuan yang berasal dari Kementrian Sosial (Kemensos) berupa 10 kg beras bulog. Bantuan secara langsung diberikan kepada 3.240 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Bantuan beras 10 kg ini, berasal dari pusat, kita berikan kepada KPM yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 1154 KK dan yang masuk dalam program Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 2086 KK. Total kita serahkan bantuan untuk 3240 KPM yang tersebar di 24 kelurahan,” jelas Linda.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, dalam masa pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemerintah juga memikirkan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satunya dengan pendistribusian bantuan beras dari Kemensos ini.
“Alhamdulillah kita hari ini menyalurkan bantuan untuk masyarakat kota Bukittinggi yang diberikan oleh Bapak Jokowi melalui Kementerian Sosial dengan perpanjangan tangan Bulog dan pemerintah kota Bukittinggi. Jenis bantuannya adalah beras. Ini bantuan didapati oleh seluruh kabupaten kota yang ada di Indonesia yang terkena penetapan status PPKM darurat. Alhamdulillah juga bahwa Bukittinggi adalah kota yang paling pertama menyalurkan bantuan di Sumatera Barat. Total 3240 kilogram beras yang kita salurkan,” jelas Erman.
"Sementara menurut data dari dinas sosial kita harus menyalurkan sebesar 17.400 kg lagi. Ini akan dibackup dari dana APBD dan sisanya masyarakat yang belum dapat bantuan beras di luar DTKS, kita dibantu pihak Baznas yang akan membantu warga tergolong Asnaf 8,” ujar Erman.
Secara simbolis, bantuan diserahkan langsung oleh Wali Kota kepada KPM di kelurahan Pakan Labuah, kelurahan Pakan Kurai dan kelurahan Simpang Tembok, Rabu (21/07). KPM yang terdata, dapat menjemput bansos itu ke kelurahan setempat.
#bin/oel
