PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru merealisasikan rencana pembangunan monumen dan museum bahasa yang akan dibangun di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya. Untuk tahap pertama, pembahasan dan kajian dilakukan dalam Forum Group Discussion (FGD) di Ballroom Hotel Grand Jatra, Senin (15/3/2021).
"Rencana monumen bahasa ini telah direncanakan sejak 15 tahun yang lalu. Waktu itu saya masih berdinas di Pemprov Riau," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai membuka FGD Tahap Pertama Kajian Pembangunan Monumen dan Museum Bahasa.
Saat itu, monumen bahasa dibahas oleh gubernur Riau bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Namun, hal itu tak terlaksana.
"Bagi saya pribadi, ini menjadi utang yang harus diselesaikan. Karena, monumen bahasa ini untuk anak cucu kita," tutur Firdaus.
Saat diskusi dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau beberapa pekan lalu, Firdaus menyampaikan lagi gagasan pembangunan monumen dan museum bahasa. LAM Riau diajak menjadi penggerak bersama Pemko Pekanbaru.
"Sehingga, kami tindak lanjuti kesepakatan kerja sama tersebut dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Kami juga menindaklanjuti dengan membentuk tim panitia percepatan pembangunan monumen dan museum bahasa," ujar Firdaus.
Tim kajian akademis juga dibentuk. Kepercayaan diberikan kepercayaan kepada Rektor Universitas Lancang Kuning Doktor Junaidi.
"Beliau mewakili perguruan tinggi dan juga LAM. Karena beliau juga pengurus LAM Riau," jelas Firdaus.
FGD ini adalah salah satu kerja nyata dari tim kajian akademik. Setelah kajian dilakukan, maka hasilnya dibuka dalam diskusi publik.
"Maka nanti, diskusi publik ini akan memperkaya kajian-kajian akademik yang sudah ada," ucap Firdaus.
#kominfo