JAKARTA -- Sektor pariwisata merupakan satu dari sekian banyak bidang yang turut terkena dampak mewabahnya pandemi Covid-19. Hampir setahun berselang sejak ditemukannya kasus pertama corona di Indonesia, pariwisata Indonesia masih belum bisa beranjak bangkit.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berharap pariwisata Indonesia dapat secepatnya bangkit kembali.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2020 hanya 4,02 juta kunjungan. Angka tersebut turun 75,03% yoy (year over year) bila disandingkan dengan data tahun 2019 yang sebesar 16,11 juta kunjungan.
Sementara itu, apabila berdasarkan data Organisasi Wisata Dunia (UNWTO), sejak Januari hingga Juni 2020 pariwisata dunia kehilangan 440 juta turis. Bahkan, Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14,5-15,8 miliar dolar AS karena adanya penurunan kunjungan tersebut.
“Terima kasih kepada Menparekraf yang telah berkunjung ke kantor ini, untuk berpikir tentang langkah-langkah yang harus kita tempuh dalam membuka kembali pariwisata secara bertahap," kata Yasonna, Senin (8/2/2021) petang. "Tentu kita akan tetap tunduk kepada protokol kesehatan," ujarnya lagi.
Yasonna yang ditemui Sandi di ruang kerjanya mengatakan selama ini antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, sering berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kerja sama tersebut selain membahas tentang pengembangan ekonomi kreatif, juga membuka peluang peningkatan devisa negara melalui pariwisata.
“Kami berharap supaya hubungan ini terus dikembangkan, terutama dalam meningkatkan pariwisata dan meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata,” kata menkumham.
Kunjungan silaturahmi ini merupakan kunjungan perdana Sandiaga ke Kemenkumham sejak dirinya dilantik sebagai Menparekraf pada 23 Desember 2020. Yasonna berharap agar kerja sama antara Kemenkumham dan Kemenparekraf dibawah pimpinan Sandiaga dapat terus meningkat.
“Kita percaya dan yakin bahwa pandemi ini akan berlalu. Kita mulai sekarang menyiapkan langkah-langkah untuk menuju pengembangan pariwisata Indonesia. Kita harapkan hal ini dapat kita lakukan secepatnya,” tutup Yasonna.
Sementara itu Sandi berujar bahwa kunjungannya ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara Kemenkumham dan Kemenparekraf dalam bidang visa, imigrasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan penyusunan regulasi.
Sandiaga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Kemenkumham kepada Kemenparekraf selama ini.
“Terima kasih kepada Kemenkumham yang telah memberikan dukungan kepada Kemenparekraf. Dukungan pelayanan e-visa telah sangat membantu agar pariwisata bisa bangkit kembali,” kata Sandi.
“Kami juga memberikan apresiasi atas dukungan dalam penyediaan data wisatawan mancanegara melalui SIMKIM (Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian) dan penyusunan regulasi di lingkungan Kemenparekraf,” tambahnya.
Selain itu, dalam pertemuan ini juga membahas beberapa hal lain, di antaranya adalah pemberian visa kunjungan bagi bisnis dan wisatawan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, pelayanan keimigrasian, penyusunan regulasi terkait pariwisata dan ekonomi kreatif, peningkatan sinergisitas dalam pengembangan SDM, dan perlindungan kekayaan intelektual pada produk ekonomi kreatif.
Tak hanya itu, pertemuan ini juga membicarakan tentang second home visa. Second home visa diharapkan dapat membuka peluang investasi ke depannya. Second home visa merupakan peluang visa lima tahun untuk orang-orang yang ingin berkegiatan di Indonesia.
Pembahasan second home visa akan dibahas lebih lanjut secara bersama, agar implementasinya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
(rel/ede/f: aji)