JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menegaskan Rasulullah tidak pernah mengganti redaksi azan untuk menyerukan jihad meski sedang dalam keadaan perang.
Cholil menyampaikan Muhammad SAW hanya mengubah kalimat azan saat ada bencana yang menghalangi orang datang ke masjid.
"Nabi Muhammad SAW tak pernah mengubah redaksi azan. Bahkan saat perang pun, tak ada redaksi adzan yang diubah. Redaksi azan itu tak boleh diubah menjadi ajakan jihad," kata Cholil Nafis di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Cholil mencontohkan kisah saat ada angin kencang dan hujan deras, Nabi Muhammad SAW meminta muazin mengubah kalimatnya. Orang-orang diminta melaksanakan salat di rumah masing-masing.
Kisah itu, kata Cholil, diabadikan lewat hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari. Sementara itu, tidak ada riwayat hadis untuk mengubah azan menjadi seruan jihad.
"Saya berharap masyarakat tak mengubah azan yang sudah baku dalam Islam," ujarnya.
Sebelumnya, beredar video yang menayangkan azan jihad. Beberapa orang terlihat berbaris dalam video-video itu. Satu orang di bagian depan melantunkan azan dengan mengganti satu kalimat.
Kalimat "hayya 'alas sholah" (mari mendirikan salat) diganti hayya 'alal jihad' (mari berjihad).
Akun anonim @AntiBuzzeRp di Twitter mengaitkan video itu dengan pemanggilan Rizieq Shihab oleh kepolisian.
Sumber: CNNIndonesia