PRESIDEN Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo melakukan reshuffle kabinet di tengah meluasnya pandemi COVID-19, Minggu (28/6/2020). Tidak tanggung-tanggung, dia mencopot lima menteri sekaligus, termasuk menteri dalam negeri dan menteri pertahanan.
Embalo tidak mengungkapkan alasan pemecatan para menteri tersebut, yang seluruhnya merupakan anggota partai MADEM-15 pimpinan Embalo atau partai-partai yang loyal kepada presiden.
Langkah tersebut memperparah ketidakpastian politik di negara kecil Afrika Barat tersebut, dimana Embalo dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada Desember lalu dan Domingos Simoes Pereira dari partai PAIGC berada di urutan kedua.
"Itu merupakan strategi Umaro Sissoco Embalo untuk meraup mayoritas di parlemen," demikian situs pro-PAIGC Ditadura de Consenso melalui analisis daring menyusul adanya dekret tersebut.
Pemecatan sejumlah pembantu presiden itu terjadi menjelang sidang parlemen, ketika para anggota dewan diperkirakan akan memperdebatkan tentang aliansi politik mana yang berhak memerintah negara.
Gejolak pascapemilihan memendam harapan bahwa pemilu akan mengakhiri kekacauan kelembagaan selama bertahun-tahun.
Mantan presiden Jose Mario Vaz melakukan bongkar pasang tujuh perdana menteri dalam lima tahun di tengah konflik dengan PAIGC, yang mengendalikan sebagian besar kursi di parlemen.
Sumber: fajar