Data tersebut, lanjut pria yang akrab disapa Cipri, diperoleh dari pengakuan korban PD yang sudah membayar Rp 24 juta ke FI untuk diterima sebagai tenaga harian lepas (THL) di Pemerintahan Kota Tangerang.
"Kalau itu ngakunya sekitar 15 orang," ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (25/7/2020).
Cipri mengatakan, pengakuan korban langsung diserahkan ke Inspektorat bersama bukti permulaan yang didapat oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang.
Adapun bukti lain yang dikumpulkan BKPSDM, kata Cipri, adalah kwitansi yang berisi transaksi korban PD kepada FI yang membayar sejumlah uang untuk diterima sebagai THL.
"Kami sudah kasih ke Inspektorat terkait kwitansi terkait dengan sudah terima oleh saudara FI," katanya.
Saat ini BKPSDM sedang menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat untuk menentukan sanksi apa yang pantas diberikan oleh ASN berinisial FI itu.
"Ini sanksi pasti ada kan ya, jadi setiap pegawai yang akan (diberikan sanksi) dihukum ya diperiksa dulu," katanya lagi seperti dilansir Kompas.com.
(oel)
