TEHERAN, IRAN -- Sebuah ledakan besar terjadi di sebuah fasilitas penyimpanan gas di Iran, yang lokasinya berdekatan dengan situs militer dekat ibu kota Teheran. Demikian diungkapkan seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada TV pemerintah setempat, Jumat (26/6/2020).
Juru bicara Davoud Abdi mengatakan ledakan terjadi di area publik Parchin dan bukan di situs militer, yang diyakini dinas intelijen negara Barat sebagai lokasi uji coba bom nuklir sepuluh tahun lalu, menurut laporan Reuters, Jumat (26/6/2020) dinihari waktu setempat.
Abdi mengatakan api berhasil dikendalikan dan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, Abdi tidak memberikan keterangan lebih lanjut penyebab ledakan.
Video dan gambar yang diunggah di media sosial yang diambil oleh kantor berita lokal menunjukkan ledakan dengan kilatan oranye terang, diikuti oleh gumpalan asap besar.
Kantor berita Iran Mehr News Agency merilis gambar yang menunjukkan cahaya oranye yang viral di internet pada Jumay sekitar pukul 00.30 waktu setempat. Desas-desus beredar bahwa ledakan itu terjadi di depot amunisi tetapi dibantah oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Brigadir Jenderal Davoud Abdi mengatakan kementerian pertahanan masih menyelidiki insiden. Sementara Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) melaporkan ledakan berasal dari api yang membakar tanki gas.
Desas-desus lain, seperti dilansir dari RT, menyatakan bahwa ledakan itu terjadi di sebuah pembangkit listrik di Sarkh Hasar, sebelah timur Teheran, dan bahwa ledakan serupa telah terjadi di Shiraz, di Iran selatan, mendorong spekulasi lebih lanjut tentang serangan dunia maya.
Wartawan New York Times Farnaz Fassihi mengutip laporan bahwa ledakan itu terjadi di Parchin, "pangkalan militer tempat Iran melakukan kegiatan nuklir."
Ledakan itu terdengar sekitar 02.00 dini hari waktu setempat, hanya setengah jam setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menulis di Twitter tentang sanksi baru AS terhadap Iran.
Sumber: tempo