NADIEM MAKARIM Mendikbud RI |
Penegasan Nadiem ini berkaitan dengan munculnya pertanyaan sejumlah pihak, terutama orang tua murid mengenai kapan tahun ajaran baru 2020 dimulai.
"Saat ini Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan perlu pertimbangan ulang dalam menentukan tahun ajaran baru mengingat adanya pandemi Covid-19," sebut Mendikbud Nadiem Makarim, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (22/5/2020).
Dirinya juga membantah soal informasi yang beredar tentang tahun ajaran baru yang dilakukan bulan Juni 2020 mendatang.
"Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar," kata Nadiem lagi.
Menurut Nadiem, di tengah pandemi ini, keputusan kapan akan dimulai tahun ajaran baru, bukan ada di tangannya.
"Keputusan bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas," katanya melanjutkan.
Dirinya mengakui, masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.
"Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revolusi pendidikan," jelas Nadiem.
Sebelumnya, Kemenko Perekonomian lewat kajian awal pemulihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap menyebut kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020 . Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.
(oel)