JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah menutup triwulan I 2020 dengan sejumlah pencapaian positif.
Pertama, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk itu naik kelas dari bank dengan permodalan BUKU 2 menjadi Bank BUKU 3.
Hal itu karena adanya penambahan modal dari induk usaha dan laba ditahun 2019 dan menyebabkan modal inti BNI Syariah naik dari Rp 4,566 triliun menjadi tembus Rp 5,008 triliun.
Kedua, berdasarkan data perbankan per Februari 2020 BNI Syariah berhasil menempati posisi kedua dalam industri perbankan syariah dengan mencatatkan aset Rp 51,417 triliun.
Ketiga, BNI Syariah mencatatkan laba bersih Rp 214 miliar sepanjang triwulan I 2020.
“Laba Rp 214 miliar itu naik naik 58,1% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 135 miliar,” ujar Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, dalam virtual conference, Kamis (28/5/2020).
Dari sisi penyaluran pembiayaan, BNI Syariah mencatatkan peningkatan 9,8% dari Rp 29,4 triliun menjadi 32,3 triliun.
Dana pihak ketiga yang dihimpun bertambah dari Rp 38,4 triliun menjadi Rp 44,8 triliun, atau tumbuh 16,6% Firman menambahkan bahwa dengan masuknya BNI Syariah dalam kategori Bank BUKU 3, akan memudahkan langkah ekspansi perusahaan ke depan.
Pihaknya mengincar untuk melakukan pembiayaan trade financing dari kegiatan bisnis internasional.
Perseroan bisa bersama dengan induk usahanya melayani pasar pengiriman uang (remittance) dari para pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Terkait dengan prospek perekonomian ke depan, Firman mengatakan bahwa pihaknya akan mengedepankan layanan digital dalam upaya melayani nasabah di tengah pandemi Covid-19.
Sumber: mediaindonesia