"Hasil pemetaan menunjukkan bahwa Kabupaten Pasaman hanya termasuk ke dalam kategori rawan jauh. Jadi, apa yang disebut dengan rawan konflik atau kawasan yang rawan terjadinya sengketa dalam konteks penyelenggaraan pilkada, mudah-mudahan tidak ada di sini," ungkap perwira menengah Polri yang sebelumnya pernah menjadi Kapolres Kepulauan Mentawai serta dikenal luwes dan pandai mendekatkan diri dengan masyarakat tersebut.
BACA JUGA: Musnahkan 17 Paket Besar Ganja, Polres Pasaman Awasi Ketat ...
Kendati demikian, tekan Hendri, pihaknya tetap melakukan penggalangan dan pendeteksian oleh jajaran intel untuk selalu melakukan pemantauan agar tidak terjadi konflik. "Kami beserta jajaran tetap akan berupaya keras agar jangan sampai terjadi apa yang disebut dengan api dalam sekam," tandasnya.
Kapolres Hendri Yahya berdialog dengan Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dalam sebuah kegiatan lapangan. |
''Penyelenggaraan "Deklarasi Pemilu Aman, Damai, Saiyo dan Badunsanak" nantinya akan dibarengi kegiatan olahraga antar forkopimda, stakeholder dan lainnya,'' katanya.
BACA JUGA: Polres Pasaman Kembali Gagalkan Upaya Peredaran Narkoba Lintas Provinsi..
Melalui perhelatan "Deklarasi Pemilu Aman, Damai, Saiyo dan Badunsanak" tersebut, diharapkan seluruh komponen yang ada secara proaktif mewujudkan pemilu yang kondusif, mulai dari tingkat RT sampai ke level kabupaten.
''Semua pihak yang terlibat deklarasi itu diajak untuk sepakat mengamankan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Pasaman,'' ungkapnya.
Definisi Saiyo, jelas Hendri, merujuk komposisi penduduk Pasaman yang heterogen. ''Intinya, bagaimana struktur penduduk yang majemuk itu tetap satu visi dalam menghadapi pilkada. ''Kendati berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tapi semua pihak tetap satu kata untuk menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila,'' tandasnya.
BACA JUGA: Pilkada 2020, Kapolda Sumbar Tak Segan Tindak Anggota Terlibat Dukung Paslon
Sementara Badunsanak, penjabarannya adalah semua unsur di Pasaman pada dasarnya adalah bersaudara. ''Kalau ada ketersinggungan akan segera dicarikan jalan pemecahannya sehingga tidak menjadi berlarut-larut,'' sebutnya.
''Kita tidak ingin terjadi seperti apa yang disebut dengan 'api dalam sekam'. Sebuah persoalan yang terjadi jangan sampai dibiarkan menjadi bom waktu,'' ungkapnya.
Untuk kepentingan pengamananan, nantinya, imbuh Hendri, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 300 lebih personil polisi, baik dari lingkungan Mapolres Pasaman maupun dari polsek-polsek yang ada di wilayah hukum Polres Pasaman.
(ede)