MENTAWAI, SUMBAR - Salah satu indikator kesehatan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) bisa dilihat dari status gizinya. Untuk mengetahuinya diperlukan sensus pengukuran gizi dalam bentuk penimbangan balita.
Terkait informasi yang disampaikan Camat Siberut Barat Daya pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bahwa stunting di wilayah kerjanya cenderung meningkat, hal itu belum bisa dipastikan, karena alat pengukur balita belum dicek.
BACA JUGA: Angka Stunting di Peipei Capai 40 Persen
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Peipei, dr. Muhammad Winaldi ketika dijumpai www.sumatrazone.co.id di ruang kerjanya, Kamis (20/2/2020).
Terkait beranjak naiknya angka stunting, ia meragukan akurasi hasil penimbangan massal yang tempo hari dilakukan para kader yang ada di desa. Jika hasil penimbangan tidak akurat, hasilnya tentu tidak maksimal. Untuk itu akan dilakukan crosscheck alat penimbangan supaya pada saat penimbangan selanjutnya hasil akan lebih akurat.
“Alat penimbangan yang digunakan para kader posyandu kita crosscheck dulu, apakah sudah akurat, karena kalau timbangan tidak akurat akan bepengaruh pada hasil yang diperoleh. Gizi baik bisa jadi buruk," papar Winaldi.
Ia juga mengaku heran, kenapa kasus stunting di Peipei meningkat. Padahal jika ditilik dari sutuasi setempat, makanan berpotensi cukup memadai. "Dari segi kekayaan laut, ikan banyak disini, proteinnya lebih banyak," imbuhnya.
BACA JUGA: Penimbangan Massal dan Pemberian Vitamin A untuk 496 Anak Balita Sipora Utara
Lebih lanjut Winaldi menekankan bahwa pihaknya tak bisa bekerja sendiri menurunkan angka stunting di Peipei. "Untuk itu ami minta dukungan dari camat, pihak desa, kader PKK, serta elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama menurunkan tunting, sehingga tidak ada lagi balita yang kekuranga gizi," imbaunya.
Ia berharap, ke depannya para petugas yang diterjunkan dalam kegiatan bulan penimbangan balita betul-betul kader posyandu yang berpengalaman dan terlatih. Fasilitas yang digunakan dipastikan sudah standar, sehingga data yang diperoleh nantinya bebenar-benar akurat.
“Bulan penimbangan balita ini diperlukan untuk memantau perkembangan kesehatan dan kondisi gizi para balita," katanya.
Menurutnya lagi, melalui penimbangan balita dapat diintervensi secara dini apabila ada balita gizi kurang, gizi buruk atau gizi lebih sehingga dapat ditanggulangi dengan cepat.
"Jadi, bulan penimbangan balita adalah bagian dari sensus pengukuran gizi balita, sehingga akan diketahui prevalensi balita gizi buruk, daerah rawan gizi buruk, masalah gizi akut atau kronis," pungkasnya.
(ers)