MENTAWAI, SUMBAR -- Memasuki hari ke 20 kegiatan Siaga Search and Resque (SAR) khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dilaksanakan jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, wilayah Kabupaten Kapulauan Mentawai masih dalam kondisi aman dan kondusif.
Kegiatan Siaga SAR khusus Nataru dilaksanakan sejak 18 Dsember 2019 dan berakhir 8 Januari 2020, memaksimalkan dua posko, yaitu kantor SAR kelas B Mentawai dan Kapal KN Ramawijaya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, Akmal, mengatakan, Siaga SAR khusus Nataru dilaksanakan secara mobile di beberapa titik lokasi seperti pantai Goiso’oinan, pantai Jati, pantai Mapadegat, Bandara Rokot dan Dermaga Sioban. Dua daerah dimonitor, yakni Sikakap dan Siberut.
“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kejadian bersifat bencana seperti kecelakaan laut atau kondisi membahayakan manusia hingga menelan korban jiwa," ungkap Akmal yang dijumpai www.sumatrazone.co.id di ruang kerjanya, Senin (6/1/2019).
Dikatakan, Siaga SAR khusus Nataru ditutup pada hari Rabu 8 Januari 2020 mendatang. Sehubungan hal tersebut, pihaknya akan menggelar apel penutupan sekaligus evaluasi selama bersinergi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, Dinas Perhubungan, BPBD Mentawai serta potensi SAR lainnya.
“Evaluasi ini nanti akan menjadi tolak ukur kedepan dalam pelaksanaan siaga khusus Sar Nataru, semoga tidak ada kejadian selama kegiatan berjalan, adapun kejadian sudah siap menghadapinya” tutur Akmal.
Adapun keterbatasan selama melaksanakan SAR khusus Nataru, menurut Akmal, lebih disebabkan ketiadaan posko SAR permanen di Sikakap dan Siberut. Bila saja ada posko, tentunya akan lebih efisien untuk melaksanakan Siaga SAR secara mobile. Karena keterbatasan tadi, maka monitoring dilakukan secara intens dengan jajaran Polsek, Koramil dan kecamatan setempat.
"Kami berharap, nantinya sudah ada unit Siaga SAR dengan ditopang Posko SAR permanen di dua lokasi. Ketika terjadi musibah, personel sudah standby di sana," ujarnya.
Akmal menambahkan, menjelang pembangunan Posko SAR di dua wilayah Mentawai, pihaknya terlebih dahulu membuat kajian dengan mempersiapkan unit Siaga SAR. Setelah itu baru diusulkan untuk menjadi Posko SAR dengan ketersediaan peralatan sesuai kebutuhan.
Terkait lahan pembangunan Posko SAR, pihaknya meminta bantu kepada Pemkab Mentawai untuk menyiapkan lahan dan lokasi yang dipastikan srategis.
(ers)