PADANG - Wakil Walikota Padang Hendri Septa menyampaikan pidato ilmiahnya pada pembukaan Seminar Internasional 4 tentang Linguistik (ISOL) yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas di Palanta Kediaman Resmi Walikota Padang, Selasa (11/07/2019) malam.
Dengan tema 'Language in Disruptive Technology,' wakil walikota yang lulus dari salah satu universitas di Australia mengatakan bahwa waktunya lancar, lugas, tegas, membuat para peserta bersemangat dan larut dalam keheningan dan nafsu.
Dalam orasi ilmiahnya, Hendri memaparkan bahwa dinamika sosial yang bergerak cepat di tengah-tengah masyarakat dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang kemudian mengangkat masalah masalah linguistik baik di Indonesia maupun bahasa lain di dunia.
Salah satu yang dapat menyebabkan gangguan pada masalah bahasa adalah pengembangan Sains dan Teknologi (Sains dan Teknologi) yang saat ini berkembang pesat dengan fungsinya yang semakin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah mengirim pesan teks melalui media sosial.
Lebih lanjut, Hendri mengatakan bahwa pergeseran dalam penggunaan Indonesia tidak hanya karena kemajuan teknologi tetapi penggunaan bahasa asing serta adanya gangguan bahasa lokal dan efek dari bahasa slang. "Misalnya, orang Indonesia lebih sering melampirkan 'No Smoking' daripada dilarang merokok dan ketika menulis 'place' itu tertulis 'T4,' tambahnya.
Ia berharap, masyarakat menyesuaikan diri dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama untuk diri mereka sendiri. Untuk mempengaruhi perkembangan teknologi jangan lupa tentang bahasa Indonesia yang merupakan identitas bagi Indonesia.
"Artinya, kita harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa. Hari ini, bahasa dapat direkam dan dijadikan bukti jika disampaikan untuk menghina orang lain, ras, dan agama," katanya.
Senada dengan itu, Dekan FIB Unand Hasanuddin mengungkapkan keberadaan penelitian atau berbagi informasi tentang berbagai masalah bahasa dalam kehidupan masyarakat, semoga orang akan mengerti bahwa bahasa itu sangat penting untuk dipelajari, dipelajari, dan diperhatikan penggunaannya, tidak hanya linguistik, tetapi juga pragmatis.
Dia menambahkan bahwa bahasa sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, seperti dalam WA group dan facebook. Bahasa dapat menyebabkan orang lain salah mengerti apa artinya, bahkan bahasa juga merupakan strategi politik untuk mencapai tujuan pembicara.
"Dengan teknologi yang berperan dalam bahasa dan juga penggunaan bahasa dalam teknologi, baik di media sosial maupun dalam teks tertulis juga bisa disalahpahami, karena kita berhati-hati dalam menggunakan bahasa dengan benar dan benar," jelasnya.
Sementara itu, Ketua ISOL ke-4, Gusdi Sastra mengatakan bahwa ISoL ke-4 adalah acara akademik yang diselenggarakan secara berkala, satu kali dalam dua tahun oleh Program Studi Linguistik FIB Unand dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Cabang Universitas Andalas.
Dia menambahkan bahwa jadwal seminar dimulai pada hari Rabu 10 Juli 2019 dengan 60 peserta dari berbagai Lembaga Komunitas Linguistik di Indonesia dan luar negeri. Hari berikutnya, pada hari Kamis, 11 Juli, seminar dari luar negeri dan luar Provinsi Sumatera Barat akan mengikuti tur.
"Mereka akan dibawa ke tempat-tempat penting untuk diketahui, seperti Pusat Informasi dan Dokumentasi Minangkabau Padang Panjang, Rumah Puisi Taufik Ismail, Rumah Bung Hatta," katanya.
(rel/ede)