PADANG - Provinsi Sumatra Barat 'hattrick', yakni tiga kali menyabet penghargaan platinum Indonesia Attractiveness Award (IAA). Penghargaan yang diinisiasi Frontier Consulting Group dan Tempo Media Group itu diraih Sumbar pertama kali pada tahun 2017, 2018 dan tahun 2019 ini juga meriah penghargaan serupa.
"Pada tahun 2017 Sumbar pertama kali meriah penghargaan sebagai provinsi terbaik dan menarik dalam kemudahan berinvestasi, pelayanan publik, kepariwisataan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di tahun 2018 kita menyabet dua penghargaan sekaligus, yaitu provinsi terbaik investasi dan provinsi potensial pariwisata. Pada saat itu Sumbar merupakan satu-satunya provinsi yang meraih dua gelar platinum," ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Selasa (23/7/2019), usai meraih penghargaan tersebut.
Dilanjutkan Irwan, pada tahun 2019 ini, provinsi Sumbar kembali meraih penghargaan IAA platinum, namun pada sektor lain, yaitu provinsi sedang dengan sektor pelayanan publik terbaik.
"Kita meraih 3 kali berturut penghargaan IAA kategori platinum dengan sektor berbeda, sehingga penghargaan ini membuktikan kerja keras kita bersama baik Pemprov maupun DPRD dalam meningkatkan kinerja setiap sektor yang ada," katanya.
Pada sektor pelayanan publik, Pemprov Sumbar meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki inovasi untuk diaplikasikan guna meningkatkan efisiensi dan kinerja.
"Untuk itu, kita selalu menargetkan setiap OPD memiliki inovasi," katanya.
Selain inovasi yang ditekankan kepada OPD, Pemprov Sumbar pada penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) tahun 2018 lalu, dari 21 unit penyelenggara pelayanan publik yang dinilai, sebanyak 6 penyelenggara pelayanan publik berhasil memperoleh hasil sangat baik yakni terhadap RSUD Ali Hanafiah Batusangkar, Dinas Kependudukan dan Capil Kabupaten Tanah Datar, Dinas Kependudukan dan Capil Kota Payakumbuh, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh, Dinas Kependudukan dan Capil Kabupaten Padang Pariaman, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Padang Pariaman.
Kemudian di tahun 2018, Menpan RB juga menganugerahkan penghargaan Top 99 RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dengan inovasi berjudul BASABA (Bapak Sayang Bayi) dan kepada Puskesmas Padang Pasir dengan inovasinya yang berjudul Kelas IMUD ( Ibu Muda). Bahkan RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi dan Puskesmas Padang Pasir, berhasil masuk TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018. Penghargaan TOP 40 inovasi pelayanan publik ini adalah penghargaan tertinggi, dan Pemerintah memberikan reward berupa Dana Insentif Daerah bagi Pemerintah Provinsi dan pemerintah Kota Padang.
Lalu, hasil evaluasi standar pelayanan pelayanan publik yang dilakukan oleh Ombudsman RI yang sebelumnya hanya lima Kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat yang masuk pada zonasi hijau, maka pada tahun 2018 terjadi lompatan dan hasil yang mengagumkan.
Dari sembilan Kabupaten/ Kota yang dilakukan evaluasi penilaian kepatuhan terhadap standar pelayanan, semuanya berhasil memperoleh zonasi hijau dengan tingkat kepatuhan tinggi. Sembilan Kabupaten dan Kota tersebut diantaranya Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman dan Kota Solok. Bahkan, Kabupaten Pasaman Barat berhasil memperoleh skor 98,88 dengan peringkat ke 6 dari 199 kabupaten yang dinilai dan Kota sawahlunto menduduki peringat ke 3 dari 49 Kota yang dinilai.
"Kita berharap penghargaan yang mengangkat nama Sumbar dikancah nasional ini dapat memotivasi untuk selalu berbenah memperbaik berapa sektor yang dirasakan masih kurang, apalagi penghargaan yang sudah dicapai ini pada dasarnya adalah untuk seluruh komponen masyarakat di Sumbar," tukasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Direktur Utama Tempo Inti Media, Toriq Hadad mengatakan, penyelenggaraan Indonesia's Attractiveness Award 2019 sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Sudah lima tahun kegiatan ini dilaksanakan secara konsisten.
“Dan syukur Alhamdulillah, setiap kali penghargaan ini dilaksanakan selalu mendaparkan sambutan yang sangat baik. Kami juga berharap penghargaan ini bisa memberi dorongan semangat kepala kepala daerah untuk melakukan pembangunan," katanya.
Toriq secara khusus memberi apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil mempertahankan penghargaan yang diterima pada Indonesia's Attractiveness Award.
Sementara itu, CEO Frontier Group, Handi Irawan, mengungkapkan, proses penghargaan telah melewati proses seleksi yang ketat. Dewan Juri terlebih dahulu membagi kriteria masing-masing daerah berdasarkan berapa indikator.
"Ada berapa indikator yang kita nilai dari masing-masing daerah, dan untuk menghasilkan pemeringkatan dalam IAA, juri menilai menggunakan metodologi yang bersifat kuantitatif. Data-data sekunder dan primer disisir termasuk melakukan mystery calling, analisis digital dan media sosial. Ini dilakukan kepada 508 kabupaten/kota dan 34 provinsi," pungkasnya.
#PERS RELIS BIRO HUMAS SETDAPROV SUMBAR