Dinas Kesehatan Sumatera Barat Terus Giatkan Upaya Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Merata dan Terstrukrur
DALAM rangka pemenuhan pelayanan kesehatan yang merata dan terstruktur di wilayah kerjanya, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat bersama Kementerian Kesehatan RI melepas tenaga Nusantara Sehat Periode III tahun 2019, bertempat di Hotel Pangerans Beach, Padang, Jumat (3/5/2019).
Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan program Nusantara Sehat untuk kabupaten/kota pada daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Untuk program tersebut Sumatera Barat mendapatkan tenaga Nusantara Sehat Individual sebanyak 33 orang di 5 (lima) kabupaten yaitu Kabupaten Pasaman Barat 12 orang, Kabupaten Pasaman 3 orang, Kabupaten 50 Kota 12 orang, Kabupaten Solok 2 orang dan Kabupaten Dharmasraya 4 orang, dengan jenis tenaga terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Masyarakat, Gizi, ATLM, Farmasi dan Bidan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS, menjelaskan, program "Nusantara Sehat” bertujuan memperkuat pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan.
Sementara itu, untuk pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan tertinggal, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat juga bekerjasama dengan yayasan dokter SHARE. Daerah terpencil yang jadi sasaran terletak di Kabupaten Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pelaksanaan kegiatan tersebut masih dalam tahap pengagendaan.
Sehubungan hal tersebut, pada Selasa (7/5/2019) lalu digelar pertemuan antara Dinas Kesehatan, Kesehatan Angkatan Laut dan Kesehatan Angkatan Udara di ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Dari pihak yayasan dokter SHARE hadir dr. Lie A Dharmawan.
Seiring upaya Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat memenuhi pelayanan kesehatan yang merata dan terstruktur, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat akan melakukan pengembangan dan relokasi puskesmas pada tahun ini guna meningkatkan standar kelayakan tempat penyelenggaraan kesehatan masyarakat. Untuk pembiayaan relokasi tiga puskesmas, pemerintah kabupaten setempat menganggarkan Rp23 miliar.
"Tahun 2019, ada tiga puskesmas yang kita kembangkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi dengan total Rp23 Miliar," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar, di ruang kerjanya, Selasa (14/5/2019).
Puskesmas tersebut urai Lahmuddin di antaranya Puskesmas di Saibi kecamatan Siberut tengah. Pada Puskesmas ini, kata dia, akan diperluas bangunan rawat inapnya.
Selanjutnya, puskesmas di Peipei kecamatan Siberut barat daya akan direlokasi rumah dinas, puskesmas, dan rawat inapnya.
"Kita melakukan relokasi mencari lahan yang lebih aman karena rawan banjir di sana," terang Lahmuddin.
Terakhir, puskesmas di Betaet kecamatan Siberut barat juga akan dilakukan perluasan dengan pagar-pagarnya dan direhab kembali.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan ketiga program tersebut sedang dalam proses.
"Kita juga meningkatkan sarana prasarana penunjang pada puskesmas tersebut seperti listrik, air bersih, dan lainnya," tukasnya.
Sebelumnya 5 puskesmas juga sudah dilakukan pengembangan atau perluasannya diantaranya, puskesmas di desa Saumanganyak, Sioban, Malakopa, Sikabaluan dan Mapaddegat.
***