Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, Drs, H. Marjanis, M.Pd, menjelaskan, program thaharah masjid dan mushala merupakan anjuran agama Islam, perpedoman pada kitab fiqih, salah satunya thaharah. Kegiatan thaharah meliputi bersih-bersih tempat ibadah, lingkungan, rumah dan lainnya. Jadi, ketika kita melaksanakan ibadah puasa, shalat lima waktu serta tarawih semuanya sudah bersih.
"Thaharah masjid berarti bersama-sama meningkatkan kebersihan, menyemarakkan dan meramaikan masjid dengan shalat lima waktu dan tarawih di setiap masjid dan mushala. Melalui thaharah masjid, kita tingkatkan silaturrahmi antar sesama," papar pejabat Kemenag yang dikenal supel dan humoris ini.
Lebih lanjut Marjanis mengungkapkan bahwa setelah disurvei ke lapangan, ada 11 masjid dan mushala di Kota Padang yang masuk dalam program ini. Salah satunya terpilih Masjid Almuhsinin Kasik Lolo di Kelurahan Gunung Sarik.
"Alhamdulillah para pengurus masjid dan mushala terpilih di 11 kecamatan Kota Padang menyambut antusias program taharah masjid dan mushala yang diusung Kantor Kemenag Kota Padang ini," ungkapnya.
Ia berharap, program ini semakin menambah eratnya buhul silarurahmi jajaran Kemenag dengan masyarakat. Mudah-mudahan masyarakat dapat melaksanakan ibadah suci ramadhan dengan khusyuk di masjid dan mushala yang kebersihannya terjaga.
"Mari kita sama-sama menjalankan rukun Islam yang ketiga ini dengan hati yang ikhlas, bersih, dan tenang. Kebersihan itu sangat dianjurkan dalam agama Islam. Bersih merupakan sebahagian dari iman. Bersih tempat ibadah, lingkungan, yang lebih penting bersih hati dan jiwa kita. Semuanya harus dibersihkan sebelum kita melaksanakan ibadah puasa, agar ibadah puasa yang kita kerjakan nanti dapat dikerjakan dengan baik dan meraih nilai taqwa," seru Marjanis.
Pengurus Masjid Almuhsinin Kasik Lolo Gunung Sarik Syamsuir Harahap beserta masyarakat sangat bangga dan senang sekali atas kedatangan rombongan dari Kemenag. Apalagi dengan program thaharah masjid, bersih-bersih semua lingkungan masjid.
"Indak bisa jo talapak tangan, jo nyiru kami tampuang," ungkap Syamsuir. Artinya, pihak pengurus masjid merasa sangat berterimakasih atas kehormatan pelaksanaan thaharah di masjid yang mereka urus. Kehormatan tersebut jika tak tertampung dengan telapak tangan, maka akan ditampung dengan nyiru (alat rumah tangga untuk menampih beras).
"Kami atas nama pengurus dan masyarakat sangat berharap, program ini dapat berlanjut seterusnya. Apa yang dilakukan tim Kemenag ini sangat luar biasa. Jujur kami pun belum sanggup melakukan seperti ini. Berkat thaharah, masjid serta pekarangan jadi mengkilap, bersih semuanya," ungkap Syamsuir lagi.
Salah seorang tokoh masyarakat Kasik Lolo yang seorang ulama, "Pakih", begitu terharu atas kunjungan rombongan Kemenag ke Masjid Almuhsinin Kasik Lolo. Ia berharap, addpa yang sudah dilakukan oleh Kemenag beserta jajaran hendaknya berbalas pahala dari Allah SWT.
"Ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa. Dalam menyambut bulan puasa, jajaran Kemenag menggerakkan thaharah di masjid-masjid dan mushala-mushala. Mudah-mudahan dengan kebersihan ini semua hati kita juga dibersihkan oleh Allah SWT, amiin yaa rabbal `alamin," pungkasnya.
(rki/ede)