ADA banyak sekali zat kimia perangsang gairah birahi, atau afrodisiak, yang dapat dipakai publik untuk meningkatkan kehidupan seks. Berkat sebuah penelitian, publik akhirnya bisa mengetahui zat kimia yang paling sering dipakai untuk meningkatkan gairah seks tersebut.

Menurut hasil studi Global Drug Survey yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine, zat yang paling sering dijadikan "pendongkrak" di kamar tidur ialah alkohol. 

Sekitar 60 persen orang di seluruh dunia melakukan hubungan seks dalam keadaan mabuk dan kondisi ini membuat segalanya "bergerak" di atas ranjang. Alkohol cenderung aman dan legal di banyak negara, sehingga penggunaannya relatif aman. 

Barulah di urutan selanjutnya, muncul beragam pemicu gairah yang lebih kontroversial. 

Pertama, ganja, yang mempercepat naiknya gairah pada 37 persen pria dan 26 persen wanita. Kemudian di urutan-urutan berikutnya ialah MDMA (Metilendioksimetamfetamina) alias ekstasi yang satu dari lima penggunanya mengaku pernah berhubungan intim ketika sedang "tinggi", dan sebagian dari mereka mengaku pernah bersanggama saat memakai kokain.

"Kami menemukan di dalam sampel kami, pria dan wanita dari semua orientasi seksual terlibat dalam perilaku ini," tutur penulis studi, Will Lawn, dari University College London. 

Berdasarkan tanggapan 22.000 orang, yang mengambil bagian dalam Global Drug Survey, telah disimpulkan bahwa yang paling efektif meningkatkan hasrat seksual ialah GHB (Gamma-hidroksibutirat). Obat psikoaktif yang kadang-kadang disebut 'chemsex' ini mampu menenangkan proses kerja otak dan sistem saraf, sekaligus meletuskan fantasi.

Penggunaan obat-obatan terlarang untuk meningkatkan gairah seksual pastinya menawarkan banyak risiko sangat berbahaya, dan beberapa overdosis yang fatal bahkan telah dikaitkan dengan para pengguna GHB. 

Oleh karena itu, Lawn dan rekan-rekannya berharap hasil studi tersebut dapat digunakan untuk menerapkan strategi pencegahan, dan untuk menyadarkan para penikmat "fantasi seksual" akan bahaya zat kimia terlarang.

***
 
Top