JAKARTA - Dalam tahun 2018, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) telah merealisasikan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) pada 35 titik di sejumlah kabupaten di Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Kepulauan Mentawai realisasi 27 titik BTS, Solok Selatan realisasi 3 titik BTS dan Pasaman Barat realisasi 5 BTS. Sementara untuk progres Akses Internet 2018, Kepulauan Mentawai realisasi 27 titik internet, Solok Selatan realisasi 12 titik akses internet dan Pasaman Barat realisasi 7 titik akses internet.
Pembangunan infrastruktur pada 124 titik BTS Daerah 3T di Sumbar disetujui Badan Aksesibilitas Telekominkasi dan Informatika (BAKTI)
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menguraikan hal di atas, seusai menghadiri rapat koordinasi lanjut pembahasan rencana usulan BTS di 3 (tiga) Kabupaten Tertinggal, Termiskin, Terluar (3T) di Sumbar.
Bersama wagub, turut hadir Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Bupati Solok Selatan, Sekretaris Daerah Pasaman Barat dan OPD terkait, dalam rakor yang berlangsung di gedung Menara Merdeka BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Jakarta, Jum’at (29/3/2019).
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, berdasarkan Perpres Nomor 131 tahun 2015, untuk Sumbar ditetapkan tiga Daerah Terluar, Termiskin, Tertinggal (3T), yakni Mentawai, Solok Selatan dan Pasaman Barat.
"Kita berharap pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah tertinggal yang anggarannya dialokasikan di tahun 2019 untuk membangun Infrastruktur BTS dapat terlaksana dengan baik. Masing-masing di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 77 titik BTS, Solok Selatan 12 titik BTS dan Pasaman Barat 35 titik," papar wagub.
Menurutnya, sudah terlalu lama masyarakat di daerah tertinggal berharap ingin pula menikmati kemajuan teknologi telekomunikasi ini, seperti yang telah dinikmati oleh masyarakat perkotaan. Dengan demikian kemajuan teknologi telekomunikasi ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan mempermudah akses informasi dan komunikasi sebagai media informasi di tiga kabupaten tertinggal tersebut.
"Saat ini dengan memanfaatkan kemajuan telekomunikasi, kita mampu melakukan percepatan pembangunan daerah. Serta juga akan menumbuhkan daya saing daerah, sumber daya masyarakat serta juga melahirkan inovasi kemajuan daerah sesuai dengan potensi masing-masing," ujar Nasrul Abit.
Wagub juga menyampaikan pengusulan bantuan infrastruktur TIK kesiapsiagaan bencana, dimana Sumbar merupakan rawan bencana gempa, tsunami dan banjir sehingga diperlukan informasi dan komunikasi sebagai sarana literasi dan edukasi guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat.
Dengan telah teralokasinnya anggaran oleh BAKTI untuk pembangunan infrastruktur BTS tahun 2019, wagub berharap, mudah-mudahan dapat dilaksanakan, sehingga mimpi dan harapan kita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat di tiga kabupaten tertinggal di Sumbar segera terwujud.
biro humas pemprov sumbar