foto: dok.www.aktaindonesia.com |
Terungkap bahwa pembunuh wanita malang itu adalah pria bernama Wahyu Jayadi (44), seorang dosen bergelar Doktor di Universitas Negeri Makassar (UNM). Korban sendiri sehari-hari bekerja sebagai pegawai administrasi di UNM.
Korban yang tinggal di Perum Sabrina Regency Blok E 17 Jalan Manggarupi, Kelurahan Paccinnongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ditemukan oleh warga, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 08.00 WITA, dalam posisi duduk di belakang setir mobil Terios warna biru DD 1472 AM yang sebelumnya ia kendarai. Jasad korban kemudian dibawa ke rumah sakit dan diatopsi untuk kepentingan penyelidikan.
Hasil penyidikan polisi mengarah kepada salah dosen di kampus UNM, yang juga tinggal bertetangga dengan korban. Motif sementara ada hubungan khusus antara korban dan pelaku, yang kebetulan juga satu kantor di UNM.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani dalam rilisnya, Sabtu (23/3/2019), mengungkapkan, terduga pelaku pembunuhan terhadap Zulaiha merupakan tetangga Zulaiha di Perum. Sabrina Regency Blok E 17 Jalan Manggarupi, Kelurahan Paccinnongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Terungkapnya identitas terduga pelaku berdasarkan pendalaman terhadap orang- orang terdekat korban, serta hasil analisa penyidik. “Setelah dilakukan pendalaman mengerucut kepada salah satu rekan kerja korban yang juga merupakan tetangga rumah korban, yaitu pria bergelar doktor tersebut.
Usai mendapatkan identitas terduga pelaku, lanjut Dicky, Personil Unit Resmob Polda Sulsel langsung bergerak cepat mengamankan Wahyu. Pada hari itu juga, sekitar pukul 14.05 WITA, dosen UNM itu dibekuk di halaman RS Bhayangkara Makassar. Kala itu ia sengaja fatangke tempat tersebut dengan tujuan untuk melihat jasad korban.
Di hadapan polisi Wahyu mengakui perbuatannya dengan cara mencekik korban pada bagian leher dengan menggunakan tangan kanan. Selanjutnya pelaku memukul bagian pipi korban sebelah kiri menggunakan kepalan tangan kanan dan kembali mencekik leher korban dengan manggunakan ke dua tangan pelaku sampai korban meninggal dunia. Untuk menutupi perbuatannya pelaku membuat skenario seolah-olah Sulaiha adalah korban perampokan.
“Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, namun sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku,” pungkas Dicky.
Kepada polisi, Wahyu mengatakan, setelah pembunuhan itu terjadi, ia sempat menghubungi suami korban, Sukri, yang berada di Barru. Ia ingin mengucapkan turut belasungkawa atas wafatnya Sulaiha.
Sementara itu, beberapa tetangga korban menceritakan, sebelum kejadian itu, ia sempat melihat istri Wahyu meninggalkan rumah membawa anak dan pakaian. Kabarnya, ia pergi meninggalkan rumah Wahyu menuju rumah orangtuanya.
Terduga pelaku adalah dosen bergelar Doktor di UNM, Fakultas Ilmu Keolahragaan Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan menjabat sebagai Kepala Pusat UPT KKN UNM.
(jun/nov)