JAKARTA -- Bos BukaLapak Achmad Zaky beberapa hari lalu mencuit pernyataan terkait anggaran riset di Indonesia. Dia menyebut di Indonesia anggaran riset masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky di cuitannya. Cuitan tersebut kini telah dihapus.
Zaky akhirnya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk didengarkan klarifikasinya tentang cuitan tersebut. Kemudian menanggapi hal tersebut, Jokowi mengatakan pemerintah telah menganggarkan dana untuk pengembangan dan riset sebesar Rp 26 triliun.
"Supaya kita semuanya tahu, dana untuk pengembangan dan riset ini kita sudah keluarkan Rp 26 triliun," kata Jokowi di Istana, Sabtu (16/2/2019).
Jokowi pun menilai jumlah dana yang dianggarkan tersebut sudah cukup besar.
"Jadi sudah gede sebetulnya anggarannya. Meskipun ke depan kita ingin mengembangkan," jelasnya, seperti dilansir detik.com.
"(Agar) tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul, sekarang sudah tersebar di Kementerian dan Lembaga. Jadi sudah gede sebetulnya anggaran (riset), meskipun ke depannya kita ingin mengembangkan lagi," jelas dia.
Dalam cuitan dimaksud, Zaky menyebutkan bahwa anggaran R&D Indonesia masih kalah jauh dibanding negara lain di Asia. Zaky pun menyebutkan bahwa dengan anggaran sebesar itu, industri 4.0 hanya omong kosong belaka.
Dalam cuitan yang dihapus oleh Zaky, anggaran R&D Indonesia pada tahun 2016 disebutkan US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun.
(dtc/nov)