JAKARTA -- Cawapres Ma'ruf Amin sempat berkelakar menyebut Pilpres 2019 telah usai lantaran mendapat dukungan dari Jaringan Alumni Mesir Indonesia (JAMI). Menanggapi pernyataan sang kiai, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meminta Ma'ruf tidak jemawa.
"Jangan baru dapat dukungan dari alumni Mesir sudah merasa hebat, merasa menang. Itu kan berarti meremehkan kelompok lain, nggak bijak dong. Harusnya kita menghormati kelompok mana pun, jaringan mana pun, alumni mana pun. Dari semua kelompok harus kita hargai karena Pemilu ini, presiden dapat suara dari rakyat," ujar Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Sabtu (9/2/2019) malam.
Menurut Riza, tidak bijak Ma'ruf menyebut Pilpres telah usai setelah dapat dukungan dari JAMI. Sebab kata Riza, masih banyak elemen masyarakat lainnya yang memberikan dukungan untuk masing-masing kandidat.
"Kalau cuma dukungan dari alumni Mesir sudah merasa menang, semua capres lari ke situ supaya menang. Ya kan baru dukungan satu kelompok sudah memastikan menang, Indonesia ini kan luas," ujar Riza.
Sedangkan, Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak tidak mempermasalahkan ucapan Ma'ruf. Dahnil pun mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi sudah mendekati Jokowi-Ma'ruf.
"Jadi sudah mulai cross, survei kita menunjukkan sudah mulai cross dan kami yakin beberapa bulan ini dapat meninggalkan elektabilitasnya petahana," jelas Dahnil, seperti dilansir detikcom.
Dukungan JAMI sebelumnya dideklarasikan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019). Ma'ruf berharap keikutsertaan menjadi pintu masuk cendikiawan muslim atau ulama untuk menjadi pemimpin Indonesia.
"Sebenarnya kalau alumni Mesir sudah deklarasi, Pilpres itu sudah selesai. Sebab ini semua punya pengaruh di mana-mana. Alhamdulillah. Mudah-mudahan ini pertanda," kata Ma'ruf sambil tersenyum.
(dtc/dkp/dwia)