PADANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kota Padang menyepakati usulan terkait pemberhentian Walikota dan Wakil Walikota Padang Mahyeldi-Emzalmi yang tak lama lagi akan menghabiskan masa jabatan kepemimpinan 2014-2019.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Paripurna Istimewa di Gedung Bundar Sawahan, Senin (25/2/2019). Rapat dipimpin Ketua DPRD Elly Thrisyanti dengan diikuti 3 wakilnya, Sekretaris DPRD diwakili Kabag Risalah dan Persidangan Desmon Danus serta seluruh anggota DPRD. Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah serta unsur Forkopimda Padang dan seluruh pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang dan stakeholder terkait hadir di kesempatan tersebut.
Rapat Paripurna Istimewa Usulan Pemberhentian Walikota dan Wakil Walikota Padang masa jabatan 2014-2019 tersebut juga dibarengi dengan membahas Usulan Pengangkatan Walikota dan Wakil Walikota Padang masa jabatan 2019-2024.
"Hal ini kita lakukan sesuai dengan Peraturan DPRD No.1 Tahun 2018 tentang Tata Tertib DPRD Kota Padang. Sebagaimana dalam Pasal 146 Ayat (1) Huruf a menyatakan untuk mengambil keputusan mengenai usul pemberhentian wali kota dan wakil walikota, maka DPRD Padang telah menindaklanjuti hal tersebut sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku," jelas Elly di hadapan peserta sidang.
Sesuai prosedur dan mekanisme dimaksud ungkap Elly, DPRD Padang telah melaksanakan beberapa agenda sebelumnya. Seperti menggelar Rapat Pimpinan pada 22 Februari 2019 lalu serta Rapat Badan Musyawarah dengan salah satu agenda penjadwalan Rapat Paripurna Istimewa pada Senin 25 Februari ini.
"Rapat ini dilaksanakan juga berdasarkan Keputusan Mendagri, Surat Gubernur Sumbar, Surat Ketua DPRD Padang dan Keputusan KPU Padang tentang penetapan pasangan calon terpilih dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Padang tahun 2018," terang dia sembari membacakan Surat Keputusan DPRD Padang tentang dua pembahasan tersebut.
"Maka itu, atas nama pimpinan dewan dan seluruh anggota DPRD Padang kami mengucapkan selamat atas ditetapkannya oleh KPU Padang kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Mahyeldi-Hendri Septa yang terpilih dalam Pilkada Padang tahun 2018 lalu."
"Untuk penetapan pelantikannya akan kita usulkan kepada Mendagri melalui Gubernur Sumbar, dengan harapan setelah dilantik nanti dapat melaksanakan tugas-tugas ke depan lebih baik dan maju untuk pembangunan Kota Padang ke depan. Insya Allah untuk pelantikannya kita usulkan dan rencanakan dilakukan antara bulan Mei atau Juni 2019 ini," tukuknya mengakhiri.
Sementara itu, Walikota Mahyeldi sewaktu ditemui usai Rapat Paripurna Istimewa tersebut menyampaikan bahwa Rapat Paripurna Istimewa ini merupakan suatu agenda yang sudah dikehendaki oleh aturan-aturan dan Undang-undang seiring berakhir masa jabatannya bersama Wakil Walikota Emzalmi.
"Keputusan ini merupakan sesuatu hal yang mesti dilakukan, karena memang masa jabatan saya bersama Pak Emzalmi berakhir pada 13 Mei," ucapnya.
Ketika ditanyai terkait persiapan menghadapi kepemimpinan Mahyeldi-Hendri Septa untuk periode jabatan 2019-2024 Mahyeldi menyebut, tentunya ia bersama-sama akan berupaya mengimplementasikan komitmen-komitmen yang disusun bagi warga masyarakat Kota Padang.
Semuanya kata Mahyeldi, sesuai dengan yang telah dirancang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Teknokratik yang dibahas Pemko Padang melalui Bappeda bersama para pakar. Dalam rentang waktu tiga bulan setelah pelantikan RPJMD nya harus diselesaikan.
“Apa yang kita komitmenkan dan janjikan maka itulah yang kita lakukan dan segala sesuatunya disesuaikan dengan RPJM serta visi-misi Kota Padang setelah ditetapkan oleh DPRD Padang. Baik menyesuaikan terkait SOTK nya serta program dan kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga memang, apa yang kita komitmenkan itu dapat terlaksana dan terimplementasi secara baik untuk periode kepemimpinan 2019-2024 mendatang," ungkap wako optimis.
(vid)