JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Prof. Dr. Dailami Firdaus mengkritisi terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/707/2018 mengenai penghapusan jaminan dua jenis obat kanker usus, yaitu bevacizumab dan cetuximab.
Kepmenkes tersebut, menurut senator yang akrab disapa "Bang Dailami" ini jelas memperlihatkan kurang sensitifnya seorang menteri kesehatan terhadap berbagai kesulitan yang saat ini tengah dihadapi rakyat.
“Apalagi alasannya adalah untuk efisiensi dana jaminan kesehatan yang dikelola BPJS,” kata Bang Dailami.
Lebih lanjut, Ketua Dewan Pembina Relawan Kesehatan Indonesia ini menegaskan Kepmenkes tersebut sangat merugikan masyarakat karena tidak memihak sama sekali kepada masyarakat.
“Kita ketahui harga obat bevacizumab dan cetuximab bernilai jutaan rupiah. Jangankan peserta penerima bantuan iuran (PBI), peserta mandiri pun saya sangat yakin akan terbebani,” tegasnya.
Seharusnya, lanjut senator perwakilan DKI Jakarta ini, setiap keputusan dipikirkan masak-masak terlebih dahulu dengan mengedepankan kepentingan rakyat. Ini malah langsung ambil keputusan tapi merugikan rakyat.
“Saya sangat meminta agar Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/707/2018 dicabut, karena tidak berpihak kepada rakyat,” tegas guru besar di sejumlah universitas DKI Jakarta dan Jawa Barat itu.
Ironis sekali. Di saat kepesertaan BPJS menjadi wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, mustinya diikuti dengan perbaikan dan penambahan kualitas pelayanan. Kualitas pengobatannya ditambah untuk kepentingan rakyat. Ini justru dikurangi. Demikian Bang Dailami dalam siaran persnya, Kamis (28/2/2018).
Tentang Dailami Firdaus
Nama Lengkap
Prof. Dr. Dailami Firdaus
Agama
Islam
Tempat/ Tanggal Lahir
Jakarta/12 Desember 1964
Ibu
Tuty Alawiyah
Biografi
Prof. Dr. Dailami Firdaus adalah cucu ulama besar Betawi yang juga Ketua MUI DKI Jakarta pada tahun 1977-1984, KH Abdullah Syafi'i.
Dailami adalah putra dari putri sulung KH Abdullah Syafi'i, yakni Tuty Alawiyah AS lahir di Jakarta tanggal 12 Desember 1964.
Prof Dr Dailami Firdaus merupakan seorang pengusaha dan Wakil Rektor II Universitas Islam As – Syafi’iyah, Jakarta dan merupakan Senator DPD RI Provinsi DKI Jakarta yang terpilih dengan perolehan suara sebesar 416.929 suara.
Dailami menyelesaikan pendidikan S2 di The American University, Washington, DC, USA dengan gelar Master of Law tahun 1989 dan tahun 1993 melanjutkan studi S2 di IBM dengan gelar Master in Business Administration, gelar S3 diperolehnya di Universitas Negeri Jakarta tahun 1999.
Selain aktif sebagai pengajar, Dailami juga aktif dalam bidang organisasi sebagai Anggota Dewan Pembina Yayasan Dakwah Indah Malaysia (YADIMI), Pengurus BAMUS Betawi, Dewan Pertimbangan , Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) DKI Jakarta tahun 2012 – 2015, Ketua Bidang Pendidikan, DPP Indonesia China Business Council (ICBC) tahun 2011 – 2015, Ketua II, IKAT (Ikatan Alumni Lemhanas TOT) tahun 2012 – 2016.
Pendidikan
S2 di The American University, Washington, DC, USA 1989
S2 di IBM 1993
S3 di Universitas Negeri Jakarta 1999
Karir
Anggota DPD RI Provinsi DKI Jakarta 2014 - 2019
(rel/ede)