JAKARTA -- Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Wahyu Sakti Trenggono, membantah pemberitaan yang menyatakan bahwa saldo TKN saat ini, nol. Ia juga mengklaim bahwa saldo TKN sempat mencapai Rp 55,9 miliar.
Seperti dilansir celebestopnews, Trenggono yang dikonfirmasi Kamis (3/1/2019) siang, menjelaskan saldo TKN yang sempat mencapai Rp 55, 9 miliar itu merupakan sumbangan dari para pengusaha simpatisan paslon 01. Dana tersebut merupakan akumulasi dari Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) tanggal 23 September 2018 sebesar Rp 11,9 miliar ditambah Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) dari tanggal 23 September hingga 1 Januari 2019 sebesar Rp 44 miliar.
Diakui Wahyu bahwa dana itu sudah habis dan kini mereka (TKN) berencana untuk kembali mengumpulkan sumbangan dari para pengusaha simpatisan paslon 01.
"Kog agak negatif yah? Ga begitu, ga bener itu, jadi yang dimaksud saldo TKN nol itu artinya bukan berarti tidak ada sama sekali, jadi begini, prinsip dukungan kepada paslon no urut 01, (Jokowi - Ma'ruf Amin), semangatnya kan gotong royong. Jadi partisipasi dari konstituen justru menjadi yang paling utama. Persoalannya disini adanya peraturan dalam sosialisasi yang masuk katagori citra diri, nah itu menghambat juga. Karenanya informasi kepada para konstituen yang ingin ikut berpartisipasi menjadi terbatas dan ada juga yang malah tidak tahu. Untuk itulah kami selaku bendahara akan melakukan cara-cara penyampaian kepada para simpatisan paslon 01. Diantaranya dengan cara gathering atau malam dana dan lainnya, begitu maksudnya", beber Trenggono.
Lebih lanjut, Trenggono menyampaikan. gathering yang dimaksudkan adalah dalam rangka memberikan sosialisasi mengenai bagaimana strategi kampanye dari paslon 01 Jokowi - Ma'ruf Amin kepada konstituen pendukung yang ingin memberikan partisipasinya.
"Tapi inti utama nya adalah menyampaikan kepada audience atau simpatisan bahwa Jokowi telah terbukti dalam 4 tahun masa pemerintahannya sebagai presiden, lalu bayangkan jika dilanjut lagi 5 tahun ke depannya, ini yang tentunya akan memberikan kepastian usaha bagi para pengusaha. Diharapkan para pengusaha atau pun masyarakat Indonesia agar tidak salah memilih. Dengan demikian ada semangat gotong royong yang akan timbul untuk ikut berpartisipasi dalam pemenangan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin", jelas Trenggono.
Trenggono juga menyayangkan pemberitaan media yang harusnya memberikan informasi positif kepada masyarakat, bukan malah cenderung memberikan dan menyampaikan pemberitaan negatif.
"Saya koq menyayangkan yah? Dengan semakin dekatnya Pemilu 2019, media harusnya bisa lebih membantu memberikan pemberitaan yang positif, ini kan penting agar masyarakat kita lebih tenang dan menyadari bahwa politik di negeri kita ini masih sehat", tegas Trenggono.
(clb/rva/ede)