Pada malam hari, tulisan itu bercahaya, menjadikan jantung kota Lubuk Sikaping terang benderang. Suasana yang biasanya temaram, menjadi lebih hidup.
Budi Cendikia Putra, Kabid Perumahan Rakyat, Kebersihan dan Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DLH Perkim) Lubuk Sikaping, kepada sejumlah awak media, Selasa (25/12/2018), menjelaskan, inisiatif membuat "tulisan bercahaya" tersebut berawal dari kondisi tidak terawatnya tanah Pemda di depan deretan rumah toko (ruko) di sekitar lokasi. Maka melalui anggaran perubahan, dinas mengusulkan untuk membuat "tulisan bercahaya" tersebut agar nantinya bisa dikelola dengan baik serta menjadi ikon bagi kabupaten yang dikepalai Yusuf Lubis tersebut.
Selain itu, kalangan muda di Lubuk Sikaping bisa memanfaatkan areal di sekitar "tulisan bercahaya" ini sebagai tempat berkumpul. Suasana yang terang dan memudahkan pihak-pihak berkompeten mengawasi tindak tanduk serta tingkah polah mereka.
Budi menambahkan, pembuatan "tulisan bercahaya" itu belumlah 100% siap, karena masih ada yang kurang, di antaranya belum dilengkapi lambang Kabupaten Pasaman dan tempat duduk yang ada di areal tersebut juga belum dicat.
Salah seorang pengunjung, Dafrizal , warga Mapun, mengaku sengaja datang ke jantung ibukota Lubuk Sikaping hanya untuk melihat perubahan yang ada, bahkan sempat berfoto ria pada destinasi baru tersebut.
Kepada www.sumatrazone.co.id, Dafrizal mengaku, awalnya ia merasa heran apa gerangan yang sedang dibuat pihak pemda di areal tersebut. Ternyata, setelah selesai, ada tulisan "Lubuk Sikaping" yang ketika malam menjadi terang benderang seperti halnya tulisan serupa di Bukittnggi. Bahkan di waktu, tak obahnya berada di kota besar saking gemerlapnya.
Pantauan www.sumatrazone.co.id, keberadaan "tulisan bercahaya" ini juga dimanfaatkan oleh kalangan muda dan orang tua untuk berfoto ria di lokasi. Warga Lubuk Sikaping, Uncu Shoot, seorang admin di group whats app "Bincang Sport Pasaman" terlihat ikut berfoto ria di lokasi tersebut.
(mad)
