JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia memburu pembuat video hoax berkonten demo ricuh di Mahkamah Konstitusi (MK). Tak hanya pembuat, pihak yang menyebarkan video itu juga diburu.
"Dari tim Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Multimedia akan mengambil langkah. Langkah pertama yang dilakukan akan mengidentifikasi siapa yang melakukan pembuatan dan penyebaran video tersebut," tegas Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (14/9/2018) malam.
Polri juga menegaskan akan men-takedown video tersebut dari laman internet. Dan jika pembuat serta penyebar telah ditemukan, polisi akan meminta pertanggungjawaban mereka secara hukum.
https://youtu.be/FKGCk6DQJ1I
"Kedua, akan melakukan takedown; dan ketiga, lalu akan melakukan tindakan hukum, baik kepada seseorang atau kelompok yang menyebarkan berita bohong tersebut," ujar Dedi.
Polri dan TNI melakukan simulasi pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang Pemilu 2019 pagi tadi. Polri menyebut kegiatan simulasi itu 'digoreng' di media sosial menjadi seakan-akan ada demo ricuh di sekitar MK dan Istana Presiden.
"Berkaitan dengan berita yang cukup banyak di media sosial, di WhatsApp Group, bahwa ada kericuhan di sekitar MK, itu hoax," tegas Dedi sebelumnya.
(dtc/bin)