JAKARTA -- Korban jiwa akibat gempa 7,4 magnitudo serta tsunami yang menerjang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu, terus bertambah. Hingga malam ini, Minggu (30/9/2018), data korban tewas yang dihimpun Mabes Polri sudah mencapai 1.203 jiwa.
"Ya, sebagian sudah dimakamkan keluarga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, saat dihubungi awak media, Minggu (30/9/2018).
Para korban tewas tersebar di sejumlah rumah sakit dan posko terpadu Badan SAR Nasional (Basarnas). Sebagian jenazah yang berhasil teridentifikasi juga sudah dimakamkan.
"Karena sebagian besar sudah membusuk," tutur Dedi.
Adapun, rincian korban tewas itu, yakni 10 jenazah di RS. Wirabuana, 201 jenazah di RS. Undata, 50 jenazah di Masjid Raya, 161 jenazah di RS. Bhayangkara, 35 jenazah di Kecamatan Tawaeli, dua jenazah di Kelurahan Kayumalue Pajeko.
Lima jenazah di Kelurahan Kawatuna, tujuh jenazah di Pos Polisi PP, 700 jenazah di Kelurahan Petobo dan 32 jenazah di RS. Madani.
Sedangkan korban luka berat mencapai 184 orang dan korban hilang yang saat ini tengah dicari, sebanyak 46 orang.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho juga menyebutkan, jenazah yang telah teridentifikasi akan langsung dimakamkan secara massal.
Data BNPB yang dihimpun pukul 13.00 WIB siang tadi, Minggu (30/9/2018), mencatat, korban jiwa akibat bencana ini sebanyak 832 orang.
(kpc/bin)