JAKARTA -- Gubernur Sumatera Barat Prof. Irwan Prayitno menerima penghargaan Indonesia's Attractiveness Award (IAA) 2018. Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo di Hotel JW Marriot Jakarta, Jum'at (14/9/2018) malam.
IAA merupakan penghargaan dari Tempo Media Group yang bekerja sama dengan Frontier Consulting Group. Kedua lembaga itu melakukan pengukuran dan observasi terhadap daya tarik setiap daerah di Indonesia.
Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno mengatakan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan bersama komponen pemerintah dan stakehokder di Sumatra Barat serta dukungan semua pihak.
“Kami berterimakasih atas penghargaan yang diberikan ini. Kerja keras yang kita lakukan bersama dengan berbagai pihak dalam mendorong percepatan investasi dan memajukan pariwisata diapresiasi,” sebut gubernur di Padang, Minggu (16/9/2018) siang.
Penghargaan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Sumbar dan masyarakat Sumbar umumnya. Karena, dengan penilaian itu, hanya Sumbar yang memperoleh predikat platinum. Dan satu-satunya provinsi yang menyabet dua kategori platinum sekaligus.
“Alhamdulillah kita mendapat dua penghargaan platinum sekaligus. Kategori Provinsi Potensial investasi dengan peringkat Platinum dan Provinsi Pariwisata Terbaik dengan peringkat Platinum,“ tambahnya.
Penilaian sektor investasi dapat dilihat dari keberhasilan Gubernur Irwan Prayitno dalam mengambil kebijakan dalam penanaman modal, PDRB Sektoral, kredit UKM dan angkatan kerja.
Sementara dari sektor pariwisata dilihat dari keberhasilan dalam aspek lingkungan, kebijakan pemerintah terhadap industri travel dan tourism. Ditambah kondisi-kondisi lain yang mendukung, aspek infrastruktur, aspek kebudayaan dan sumber daya alam.
“Tentunya diharapkan penghargaan ini berdampak semakin meningkatnya kepercayaan terhadap Sumbar, bahwa daerah ini selalu membuka diri untuk investasi dan pemerintah daerah selalu memberikan kemudahan untuk investor yang ingin menanamkam modalnya untuk ikut mendorong percepatan pembangunan di Sumbar,” ungkapnya.
Diungkapkannya lagi, penilaian diambil dari Indek Indonesia Attractiveness Index Potensial yang diperoleh dari nilai pertumbuhan daerah. Angka itu ditelaah selama 3 sampai 5 tahun terakhir.
Sektor pariwisata juga merupakan salah satu pendapatan asli daerah yang seringkali memberikan konstribusi yang besar ke salah satu daerah. Daerah yang mampu menarik turis dalam negeri maupun mancanegara akan mampu memberikan pemasukan yang besar. Sehingga meningkatkan pajak daerah dan menggairahkan ekonomi setempat baik sektor perdagangan, transportasi, akomodasi dan lainnya.
“Dengan banyaknya investor yang menanamkan investasinya ke berbagai sektor di Sumbar, ini akan berimplikasi kepada terciptanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah,” jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo dalam sambutan menyampaikan, IAA diharapkan menjadi momen penting dan strategis untuk mendukung upaya kemajuan perekonomian dan daya saing daerah.
Untuk itu, Tjahyo meminta setiap daerah bisa meningkatkan daya saingnya agar investasi dan pembangunan efektif meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
IAA diberikan berdasarkan survei Indonesia Attractiveness Index (IAI) 2018 yang dilakukan Frontier Consulting Group dan Tempo Media Group. IAI diharapkan mampu memberikan gambaran daya tarik setiap kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.
Untuk dimensi infrastruktur diberikan berdasarkan kriteria infrastruktur di berbagai bidang. Diantaranya bidang kesehatan, pendidikan, energi, ekonomi, telekomunikasi, PDAM, serta rasio panjang jalan dan luas wilayah.
Tujuan pengukuran dan penyebaran hasil pengukuran ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kepala daerah akan pentingnya menjadikan daerah mereka sebagai tujuan investasi dan pembangunan daerah.
“Ini juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada kepala daerah guna membangun strategi-strategi yang lebih terarah dan jelas di masa depan, serta untuk memberikan informasi kepada para investor terhadap kesempatan bisnis untuk investasi-investasi di daerah potensial di Indonesia,” ungkap Tjahyo.
Penghargaan dari Tempo Media Group yang bekerja sama dengan Frontier Cobsulting Group melakukan pengukuran dan observasi terhadap daya tarik setiap daerah di Indonesia.
Presentase dan penjurian dilakukan di hadapan dewan juri yang terdiri dari, Hendi Irawan D, CEO frontier Group, Bambang Harimurty Komisaris PT. Tempo, DR. Aviliani, SE, MSi, pengamat ekonomi senior, Prof. Carunia Mulia Firdausy MA, M.Ec Profesor riset di LIPI dan Prof. DR Marteni Husaini Guru Besar Universitas Indonesia.
(rel/irs)