PADANG -- Usai mendapatkan imunisasi vaksin "Measles Rubella" (MR), seorang bocah laki-laki di Kota Padang, Sumatera Barat, diduga mengalami kelumpuhan pada tangan sebelah kiri.
Anak tersebut bernama M Iqbal, siswa salah satu SLTP di Padang. Hingga berita ini diturunkan, bocah malang itu masih menjalani perawatan intensif di ruang HCU Anak, RS Dr. M Djamil Padang.
Ayah kandung M Iqbal, Hafendi (45), kepada awak media menceritakan, sebelum dirawat di RS Dr. Djamil Padang, anaknya mendapatkan suntik vaksin MR di sekolahnya, Senin 27 Agustus 2018. Usai disuntik vaksin, anaknya itu mengeluh kesakitan,
“Usai disuntik vaksin di sekolah, anak saya mengeluh ada merasakan sakit di bagian kepala. Kemudian tangannya melemah. Lalu saya bawa anak saya ke tukang urut di dekat rumah, kemudian tidak jadi di urut,” papar Hafendi.
Menurut tukang urut dekat rumahnya, lanjut Hafendu, anaknya tersebut sakit bukan karena terkilir. Kemudian, Hafendi langsung membawa M Iqbal ke puskesmas. Di sana, pihak puskesmas menyarankan kepadanya untuk merujuk anaknya ke RS Dr. M Djamil Padang.
"Anak saya mulai dirawat di sini sejak tanggal 31 Agustus 2018 kemarin,” terang Hafendi ketika dijumpai di ruang HCU Anak RS Dr. M Djamil Padang.
Hafendi mengatakan, sejak di rawat di RSUP M Djamil Padang. Kondisi kesehatan anaknya sudah mulai perkembangan. Akan tetapi, anaknya saat ini masih merasakan sakit dibagian kepala belakang. “Tadi pagi sudah ada perkembangan. Tapi anak saya masih merasakan sakit di bagian kepala belakang,” katanya.
Masih dalam wilayah Sumbar, sebelumnya, di Kabupaten Limapuluh Kota, seorang siswi kelas VI SD Negeri 01 Situjuah Ladang Loweh, Kecamatan Situjuah Limo Nagari bernama Vega (13), terserang virus Herpes usai mendapatkan imunisasi MR, Kamis 2 Agustus 2018. Vega akhirnya dirujuk ke RSUD Suliki pada Selasa 7 Agustus 2018.
Walinagari Situjuah Ladang Loweh, Mawardi Dt Sinaro Paneh menuturkan usai menjalani imunisasi MR di sekolah, kondisi tubuh Vega kian melemah. Bahkan, Kamis malam, Vega mengalami demam tinggi.
“Kamis siang kemarin diimunisasi, malamnya langsung demam tinggi. Besoknya mulai ada bintik-bintik hitam di wajah dekat mata sebelah kanan,” papar Mawardi.
Sebelumnya, orang tua Vega menganggap gejala itu hanya demam biasa. Vega hanya dirawat di rumah. Sejak Jumat (3/8/2018), sampai hari ini ia tidak masuk sekolah.
“Karena kondisinya semakin parah, akhirnya kami meminta bantuan pihak kantor Walinagari untuk dirujuk ke RSUD Suliki," ujar Mawardi mengakhiri.
(kbc/cvs/sz1)