PADANG -- Seorang kakek tanpa identitas tewas tertabrak kereta api pengangkut semen di perlintasan kereta kilometer 9+4/5, Jalan Alai, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat, Jumat (16/3/2018).
Sejumlah saksi mata di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.35 WIB, bertepatan dengan berkumandangnya azan maghrib. Kala itu korban terlihat menyeberang jalan melalui perlintasan kereta api.
Sekonyong-konyong kereta api yang melaju dari arah Indarung menuju kawasan Bukik Putuih menyambar bahunya dari arah belakang, sehingga tubuh pria lansia itu terseret sejauh lebih kurang 20 meter ke depan. Ia tewas di tempat dalam kondisi terluka parah.
Diduga korban tidak mendengar dan mengetahui adanya kereta api lewat saat ia menyeberang.
Berhubung tidak menemukan identitas apapun pada diri korban, petugas di TKP hanya bisa mengidentifikasi ciri-ciri fisik serta pakaian yang dikenakan pria lansia tersebut.
Perkiraan sementara, korban berusia 60 tahunan, tinggi 160 cm, mengenakan kaos biru lengan panjang, serta celana pendek warna abu-abu.
Guna identifikasi lanjut, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara di kawasan Jati, Padang. Berdasarkan identifikasi sidik jari, terungkap bahwa korban bernama N Kadirun, usia lebih kurang 70 tahun, suku Guci, pekerjaan swasta, alamat: Kampung Lalang, RT 06 RW 05 Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji.
“Dengan telah diketahuinya indentitas korban, petugas langsung menghubungi pihak keluarga guna menginformasikan bahwa korban telah meninggal dunia karena tertabrak kereta api dan jenazahnya berada di RS Bhayangkara," ujar Kanit Reskrim Polresta Padang, Imajes Sapari, SH.
(adi/ede)