MENTAWAI, SUMBAR --Video rombongan anggota DPRD Sumatera Barat dan DPRD Mentawai dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) terlibat cekcok dengan seorang pria bule di kawasan Aloita Resort di Pulau Simakakang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, beredar luas di media sosial
Ketua DPW NasDem Sumatera Barat, Malkan Amir, juga terlihat dalam rombongan tersebut. Di dalam video berdurasi 3 menit 14 detik itu, Malkan Amin terlihat cekcok dengan seorang turis asing bersama teman perempuannya di atas boat.
Malkar Amin menyayangkan sikap warga negara asing (WNA) yang mengusir dirinya dan rombongan anggota DPRD Sumbar dan DPRD Mentawai yang ingin berlabuh di kawasan Aloyta Resort di Pulau Simakakang, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Minggu 11 Maret 2018 pagi sekitar pukul 09.00 wib.
"Ya, pagi itu kami dengan rombongan akan berangkat ke Padang pukul 3 sore, sambil menunggu jadwal keberangkatan kapal Mentawai Fast ke Padang, pagi harinya sekitar pukul 9, menyempatkan berkunjung ke beberapa pulau termasuk Pulau Simakakang itu, ketika kapal kami akan bersandar, seorang pria bule dan wanita lokal melarang kapal untuk bersandar," paparnya kepada awak media, di Tuapejat, Senin (12/3/2018).
Padahal, menurutnya, rombongannya hanya bermaksud untuk berwisata ke pulau itu selama dua jam. Namun diusir seorang pria bule yang tidak diketahui identitasnya.
"Sampai sekarang, saya belum tahu identitas bule tersebut, apakah dia pemilik pulau dan dari mana asal negaranya. Namun seorang teman wanita bule itu dari wajahnya dia warga lokal," tambahnya.
Malkan mengatakan, Wakil Ketua DPRD Mentawai Nikanor Saguruk yang berasal dari NasDem sempat turun dan berdialog dengan manager Aloita Resort tersebut, dan menjelaskan rombongan hanya ingin berwisata sekitar dua jam di pulau itu. Namun dialog berakhir buntu dan rombongannya tetap diusir dari Pulau Simakakang.
Alasan mereka, kata dia, pulau sedang direnovasi, sehingga rombongan ditakutkan akan terinjak paku. Ia menilai alasan pengelola resort tidak logis.
"Kami berjumlah 11 orang dalam rombongan itu, Ketua Fraksi NasDem Sumatera Barat Risnaldi juga ikut dalam rombongan, karena mereka bersikukuh menolak kami bersandar, akhirnya kami meninggalkan pulau itu," sebut Malkan.
Ia mengatakan, insiden pengusiran ini bisa memicu terjadinya konflik sosial antara penduduk lokal dan pengusaha pulau-pulau, yang disewakan di Mentawai.
Ia telah melaporkan pengusiran itu kepada Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabaeleake. Pemerintah daerah setempat berjanji akan menindaklanjuti kepada pengelola pulau itu.
"Ya, kalau dibiarkan terus seperti ini bisa-bisa memunculkan konflik sosial, seharusnya mereka ramah dalam bersikap," katanya.