Ada 39 seniman perupa Sumbar yang ikut serta mempersembahkan karya-karya seni terbaik bertemakan kebudayaan dan pariwisata Ranah Minang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya menyampaikan rasa simpatik dan memberikan apresiasi pameran seniman perupa, kurator, serta pematung nasional Yusman dari Yogya ikut serta membawa memberikan kotribusi karya yang luar biasa.
Pameran ini merupakan kearifan lokal memberikan pesan budaya ranah minang, sebagai kebanggaan dan jati diri masyarakat kita, ujar Irwan Prayitno.
Gubernur Irwan Prayitno juga menyatakan, saat dari hasil pencarian pakaian bundo kanduang khas budaya minang yang diketahui ada lebih 600 macam. Dan saat ini sedang kumpulkan dalam bentuk buku.
Kemudian diketahui juga ratusan jurus silat khas minang yang hampir punah hilang karena tokoh-tokoh silatnya sudah banyak yang tiada.
Gerakan jurus jurus silat ini akan kita dokumentasikan secara gerak divideokan dan dibukukan agar bisa pula menjadi pelajaran bagi generasi masa datang.
Kemudian budaya berpantun khas minang sebenarnya. Ragam seni budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat minang ini tentu menjadi kekayaan intelektual yang hebat sekaligus sebagai potensi budaya Sumbar.
Kesemua itu perlu kita gali kembali untuk melestarikan dan memajukan budaya ranah minang sebagai jatidiri peradabaan masyarakat minang, seru Irwan Prayitno bangga.
Gubernur juga menyatakan, pembangunan gedung kebudayaan merupakan rumah milik seniman dan budayawan Sumbar.
Dibangun untuk kebutuhan dan kepentingan kemajuan kreasi dan kreatifitas untuk kemajuan seni dan budaya Sumatera Barat .
Pemerintah Sumbar berkeinginan bagaimana mengimplementasikan budaya, adat istiadat sebagai jati diri, membangkit batang terandam, ungkap Irwan Prayitno Dt Rajo Bandaro Basa.
Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam kesempatan itu menyampaikan, kita sangat senang dengan pembangunan yang telah dilakukan pemprov Sumbar dalam memajukan pembangunan daerah, termasuk gedung kebudayaan yang cukup megah nanti.
Namun kita tidak bisa mengabaikan pembanguan sumber daya dalam pengembangan kebudayaan sebagai membangun karakter martabat bangsa. Para seniman dan budaya merupakan pelaku yang patut menjadi perhatian agar mereka dapat tumbuh dan berkreasi mengembangkan budaya itu sendiri dalam peradaban dunia saat ini, terangnya.
Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus dalam kesempatan itu juga menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi pameran ini sebagai satu jiwa yang kuat antara wartawan dan seniman serta budayawan.
Dan pelaksanaan pameran hari ini merupakan tendangan pertama dimulai penyelenggaraan Hari Pers Nasional tahun 2018 di Sumatera Barat, dengan tema "meminang keindahan di Padang kesejahteraan, ungkap Heranof bersemangat.
(rel/zrd)