Kedatangan Ganefri di sekretarit partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu diterima sejumlah pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar, diantaranya Sekum/Ketua Tim Pemenangan Pilkada Gerindra, Evi Yandri Budiman, Bendahara Gun Gunawan, Ketua Penasehat Gerindra yang juga Ketua DPRD Sumbar, Supardi, Ketua Bapilu,Hidayat dan pengurus Gerindra Sumbar lainnya.
Sedangkan Ganefri sendiri diiringi 52 orang sahabatnya dari berbagai unsur, baik dari perwakilan PWNU Sumbar, PCNU se-Sumbar, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta, relawan dan tokoh lainnya untuk mendaftar ke partai Gerindra.
Dalam kesempatan tersebut, Ganefri menegaskan komitmennya untuk membangun provinsi yang saat ini masih dipimpin Gubernur Mahyeldi lebih baik di masa datang.
“Kita ingin mengembalikan Provinsi Sumatera Barat ini sebagai provinsi yang melahirkan banyak cendikiawan,” kata Ganefri yang kini masih Rektor UNP.
Menurut Ganefri, kunci membangun Sumbar selain kebersamaan adalah komunikasi dan jaringan atau networking.
Ia meyakini dirinya bisa melakukan itu semua, karena telah terbukti sejak memimpin UNP selama 10 tahun terakhir, kampus tersebut berkembang pesat dan banyak berubah.
Ganefri mengakui dirinya mendaftar di banyak partai. Hal itu bagian dari membangun jaringan.
Sebelumnya, mengawali mendaftar ke NasDem dan Partai Demokrat. Saat itu, ia juga mengatakan, saatnya Sumbar berubah.
“Perubahan sangat diperlukan dengan melahirkan inovasi-inovasi, dengan pemimpin yang lebih lincah. Sebagai sosok yang dinilai mumpuni dan telah melakukan banyak terobosan di Universitas Negeri Padang, saya yakin mampu melakukan perubahan tersebut dan membawa Sumbar lebih baik di masa datang,” tegas Ganefri yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumbar.
"Insya Allah, jika saya didukung penuh oleh Partai Gerindra dan partai politik lain, tentunya kami yakin bisa membawa Sumatera Barat ini ke yang lebih maju dengan mengedepankan sektor pendidikan, pariwisata dan kesehatan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, " tegasnya.
Sekilas Ganefri
Ganefri kelahiran Payakumbuh 17 Desember 1963, seorang tokobh dan pemimpin yang bekerja dengan ikhlas.
Tak terbersit hasrat ingin popularitas dengan sejumlah jabatan yang diamanahkan padanya.
Hari ini Ganefri menjadi buah bibir untuk menjadi Gubernur Sumatera Barat, itu semata karena pimpinan partai dan para tokoh masyarakat menemukannya sebagai sosok yang tepat menjadi pemimpin Sumatera Barat ke depan.
Kalau Ganefri seorang mengejar popularitas, sesuatu yang sangat mudah baginya. Karena beberapa jabatannya sangat memudahkan baginya untuk menjadi sangat popular.
Disamping sebagai Rektor UNP sejak tahun 2016 sampai 2024, ia juga Ketua PWNU Sumatera Barat, Ketua Majelis Rektor Perguruan TInggi Negeri se-Indonesia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Pembina Lembaga Akreditasi mandiri pendidikan, Ketua Bidang ICMI Pusat dan tahun ini Kementerian Pendidikan mempercayakan kepada Ganefri Ketua Pelaksana Seleksi mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri tahun 2024.
Tapi jauh sebelum itu, Ganefri sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya yang kuat. Ganefri mengawali kariernya sebagai sekretaris Jurusan, Ketua Jurusan, Wakil Dekan, Dekan, dan pengurus beberapa organisasi keahlian, kemasyarakatan, sehingga diberi amanah Rektor UNP 2016-2020 dan 2020-2024.
Dinilai sukses membina alumni IKIP/UNP, Ketua DPP ILUNI Drs. Nadirman menyatakan, ILUNI telah mengeluarkan resolusi mendukung penuh Ganefri jadi Gubernur Sumbar.
Bekerja tanpa pamrih dan pantang setengah-setengah, telah mengantarkan Ganefri kepada prestasi demi prestasi.
Tahun 2023 berhasil menjadi rektor terbaik se Indonesia, prestasi yang luar biasa di tengah banyaknya rektor hebat pada perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Perhatiannya yang tinggi pada pentingnya program penyiaran bagi kemajuan masyarakat, telah mengantarkannya sebagai tokoh peduli penyiaran 2021.
Ganefri juga didaulat sebagai Ayah Genre Inspirator 2023 tingkat Sumatera Barat. Koran grup Jawa Post, Padang Ekspres pun menganugerahinya sebagai rector paling inovatif di Indonesia.
#ede
