Wakapolda Sumbar Brigjen Edi Mardianto merinci, sebanyak 18 pendaki teridentifikasi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Titik mereka sudah diketahui yakni sekitar cadas atau beberapa meter dari lubang kawah.
"Kendala medan yang berat dan erupsi marapi yang menyemburkan badai debu menyulitkan tim SAR gabungan untuk mengevakuasi secara cepat," papar Edi, Selasa (5/12/2023).
Sebelumnya, pada Minggu (3/12/2023), sebanyak lima pendaki yang meninggal dunia pasca erupsi Gunung Marapi berhasil dievakuasi. Masing-masing korban meninggal dunia tersebut juga sudah diidentifikasi.
Pada hari ketiga, Selasa (5/12/2023) ini, proses evakuasi diintensifkan dengan menerjunkan ratusan orang dari pelbagai instansi dan dukungan masyarakat lokal. Mereka diharapkan bisa menuntaskan proses evakuasi semua korban.
Berikut daftar identitas 18 pendaki Gunung Marapi yang masih dalam pencarian:
1. M Wilki Syaputra
2. Ilham Nanda Bintang
3. Divo Suhandra
4. Afranda Junaidi
5. Wahlul Alde Putra
6. Novita Intan Sari
13. Irfandi Putra
7. Riski Rahmat Hidayat
8. Lenggo Baren
9. Reyhani Zahra Fadli
10. Filhan Alfiqh Faizin
11. Aditya Prasetyo
12. Yasirli Amri
14. Zikri Habibi
15. Muhammad Iqbal
16. Siska Alfina
17. Liarni
18. Frengki Chadra Kusuma
Tantangan Saat Evakuasi
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Sumatera Barat, Abdul Malik mengatakan, tiupan abu vulkanik menjadi salah satu faktor penghambat tim gabungan dalam mengevakuasi para korban Gunung Marapi.
"Hambatan sudah ada lima kali erupsi hingga pukul 11.00 WIB. Tadi abu vulkanik juga turun hingga sampai ke kaki bukit dan membuat jarak pandang tim jadi terganggu," ungkapnya.
#mdc/rul/red