f: dok.fb-humaskejariwaykanan |
WAY KANAN, LAMPUNG -- Praktik "Patron-Client", di mana pasokan pangan ke pasar suatu wilayah hanya dapat dilakukan oleh pelaku usaha tertentu, jelas berdampak negatif terhadap ketersediaan pasokan dan harga pangan. Penyalahgunaan "market power" yang berujung inflasi harus ditangkal secara bersama, melalui sinergi antara instansi pemerintah, swasta, asosiasi petani dan pelaku usaha pangan.
Bupati Way Kanan H. Raden Adipati Surya, S.H, M.M., menekankan hal tersebut ketika membuka secara resmi kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Camat Negeri Agung, Selasa (28/11/2023).
BACA JUGA: Acep, Sekda Karawang Diperiksa Kejagung Dugaan Korupsi Perumahan TNI AD
"Kita harus mengambil langkah-langkah konkret dalam mengendalikan inflasi, salah satunya melalui kegiatan ini. Sebab inflasi itu sendiri dapat berdampak negatif terhadap stabilitas harga pangan pokok strategis, khususnya di wilayah kita, Kabupaten Way Kanan," ujarnya.
Melalui kegiatan GPM, papar bupati, Pemkab Way Kanan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mengendalikan stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama di wilayah yang memiliki jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Ekstrem, salah satunya di Kecamatan Negeri Agung.
KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Sumatrazone di Wilayah Anda? Hubungi Kami via WA: +6283181675398. SYARAT RINGAN, QUOTA TERBATAS!
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga pangan pokok strategis, menjaga pasokan rantai distribusi pemasaran yang terintegrasi dan mencegah terjadinya praktik "Patron-Client" di mana pasokan pangan ke pasar suatu wilayah hanya dapat dilakukan oleh pelaku usaha tertentu, juga menghindari penyalahgunaan market power oleh pelaku usaha tertentu," urainya.
Menurut bupati, kegiatan GPM menjadi langkah nyata pemerintah daerah untuk merespons tantangan ekonomi dan sosial, terutama dalam konteks ketersediaan dan harga pangan.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi konkrit terhadap anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga saat musim kemarau.
Camat Negeri Agung, Hepi Haryanto, SE., juga turut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah atau GPM.
BACA JUGA: Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Ngaku Pegel-pegel Ditinggal Nunik
Ia memuji kerjasama antara instansi pemerintah, swasta, asosiasi petani dan pelaku usaha pangan di wilayah Kabupaten Way Kanan.
Semua pihak tersebut, secara tidak langsung, berperan besar dalam mengatasi fluktuasi harga pangan yang dapat memberatkan masyarakat.
"Gerakan Pangan Murah memiliki tujuan mulia, yaitu mempermudah masyarakat, khususnya RTM Ekstrem, dalam memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau. Ini menjadi solusi nyata untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan memastikan kecukupan pangan di setiap rumah tangga," tambah Hepi.
Dalam konteks cuaca, Hepi juga mengingatkan warganya yang bermukim di bantaran Way Besai untuk selalu berhati-hati dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan banjir yang dapat datang secara tiba-tiba.
Masuknya musim penghujan menjadi periode yang memerlukan kewaspadaan ekstra, sehingga upaya mitigasi bencana perlu ditingkatkan.
Dengan dilaksanakannya GPM di Way Kanan, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya dalam hal harga pangan yang terjangkau dan ketersediaan pangan yang memadai.
"Langkah-langkah konkret seperti ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, petani dan pelaku usaha dalam membangun ketahanan pangan di tingkat lokal," pungkas Hepi.
#dwi/ede