PAYAKUMBUH, SUMBAR – Kunjungan para pemuka adat dari Kerapatan Adat Nagari (KAN) 10 "Nagori" ke rumah dinas Wali Kota Payakumbuh, Rabu (22/11/2023) sore, mendapat sambutan hangat dari Pj. Wali Kota setempat, Jasman Rizal.
BACA JUGA: Bantuan Kemanusiaan Polri untuk Negeri", Kapolres Payakumbuh Salurkan Bansos hingga "Ujuang Nagori!"
“Ada beberapa permasalahan di nagari yang kami sampaikan kepada Pak Wali Kota tadi. Alhamdulillah beliau menyambut baik semua keluhan-keluhan yang kami sampaikan dan insha Allah akan diselesaikan,” ungkap Datuak Paduko Tuan mewakili KAN 10 Nagari.
Ia menyebut, ada beberapa topik yang disampaikan dalam pertemuan sore itu, salah satu tentang 2 (dua) dari 10 (sepuluh) Nagori di Payakumbuh yang belum diakui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Artinya yang diakui baru 8 (delapan) Nagori.
KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Sumatrazone? Syarat Ringan, Hubungi Kami via WA: +6283181675398! QUOTA TERBATAS!
“Iya, tadi kami meminta bantuan pada Pak Wako agar KAN 10 Nagori ini diakui di Sumbar. Dan tadi Pak Wali juga telah memberikan pencerahan kepada kami semua,” ucapnya.
Datuak Paduko Tuan juga mengakui, selama wali kota ada di Payakumbu, baru kali ini KAN 10 Nagori diundang ke rumah dinas, mudah-mudahan dengan pertemuan ini Payakumbuh akan semakin maju lagi kedepannya.
“Kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih, ini pertama kalinya kami diundang masuk ke dalam rumah dinas wali kota, pokoknya apapun program yang dilaksanakan Pak Wali, kami KAN 10 Nagori siap mendukung, ‘kok sampik kami palapang, kok kalam kami patarang’,” ujarnya.
BACA JUGA: Video Jogetnya Viral, Lurah di Padang Ngaku Cuma "Begini" ke Artis Orgen Tunggal
Selain itu mewakili KAN 10 Nagori, ia meminta kepada wali kota untuk memberikan bimtek dan langsung sebagai narasumber untuk memberikan pembekalan.
Menanggapi hal itu, Pj. Wali Kota Payakumbuh Jasman Rizal mengatakan, akan menindak lanjutinya secepatnya dan akan mengurut setiap masalah yang disampaikan KAN.
“Ini akan segera kita selesaikan, jangan sampai masalah ini berlarut-larut. Mudah-mudahan kedepannya tidak akan ada lagi permasalahan seperti ini,” ucapnya.
Untuk menjaga silaturahmi, Pj. Jasman mengusulkan agar setiap bulan itu diadakan pertemuan seluruh KAN, dan untuk lokasinya setiap bulannya bergantian.
“Ini untuk menjaga silatirahmi kita, nanti disini juga akan kita bahas berbagai tema masalah adat ini,” ucapnya.
Jasman juga menginformasikan dari pertemuan dengan Kajati Sumbar, Payakumbuh akan dijadikan sebagai pilot projek untuk penerapan "restoratif justice".
#kpb/red