Informasi yang berhasil dihimpun www.sumatrazone.co.id, menyebutkan, sebelum mengalami peristiwa naas diterkam buaya, korban melakukan kegiatan menjaring ikan di Batang Lunang.
"Dari keterangan saksi Indra Kasminto, korban saat itu masuk ke dalam sungai untuk membentangkan jaring ikannya. Namun tiba-tiba korban menghilang seolah-olah ada yang menarik ke dasar sungai," ungkap Kapolsek Lunang Silaut AKP Advianus kepada awak media setempat.
Lalu kata Doni, saksi Indra berusaha memanggil dan mencari korban. Beberapa saat kemudian, ia menyaksikan korban diseret oleh seekor buaya yang menggigit bagian pinggang korban ke tepi sungai.
"Waktu saya melihat, kondisi korban sudah tidak berdaya dan korban digigit oleh buaya dengan ukuran cukup besar di bagian pinggang," kata Kapolsek menirukan pemaparan saksi Indra.
Karena korban dilarikan dan diseret oleh buaya tersebut, saksi langsung memberitahu warga dan pihak kepolisian bersama dengan pegawai kecamatan, dan dilanjutkanlah proses pencarian korban di sekitar sungai Batang Lunang.
Setelah berhasil ditemukan, kondisi korban sudah tidak bernyawa dan terdapat beberapa bekas gigitan buaya di tubuh korban seperti di paha dan pinggang.
"Untuk kondisi tubuh yang lainnya masih tetap utuh, namun nyawa korban sudah tidak ada," ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka di kampung Medan jaya, Nagari Lunang kecamatan Lunang untuk disemayamkan.
Bertolak dari kejadian naas tersebut, Kapolsek Lunang Silaut AKP Advianus meminta sekaligus mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati apabila melakukan aktivitas di aliran Batang Lunang, karena di sana memang banyak habitat buaya hewan yang dikategorikan buas.
#cvs/ind
