PADANG -- Pjs. Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Keluarga Daerah Piaman Provinsi Sumatera Barat (DPW PKDP Sumbar) Syaharman Zanhar, S. Sos mengingatkan warga perantau Piaman dimana saja berada agar senantiasa lebih serius menjaga nilai nilai budaya Piaman, meskipun sudah lama meninggalkan kampung halaman pergi merantau
"Jangan biarkan nilai-nilai budaya kampung kita Piaman tercerabut dari akarnya. Untuk mempertahankannya kita harus bangga dulu memiliki kampung halaman di Piaman.Jika sudah memiliki kebanggaan, maka dengan sendirinya cinta akan tumbuh dengan sendirinya," seru Syaharman Zanhar di Padang, Senin (25/7/2022) malam.
Hal senada juga ia sampaikan dalam kata sambutan di acara pertemuan Silaturrahmi Rang Piaman di Kota Padang Panjang pada Sabtu (16/7/2022) pekan lalu. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Secata B Rindam, jln M. Syafei kota setempat.
Kala itu Syaharman Zanhar mengatakan, sebagai perantau di negeri orang, kita selaku 'rang Piaman harus pandai-pandai menyesuaikan diri, sehingga keberadaan kita di rantau disenangi oleh warga masyarakat lingkungan. Dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung.
"Kunci keberhasilan urang Piaman di rantau adalah kekompakan atas dasar budaya yang sama. Piaman disini maksudnya bukan Kota Pariaman saja, akan tetapi meliputi warga yang berasal dari kabupaten Padang Pariaman, kabupaten Agam sebagian dan sebagian Kota Padang," urai Syaharman.
Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKDP Kota Padang Panjang Hasan Basri menyebutkan bahwa silaturrahmi ini diadakan agar warga PKDP tidak saling lupa. Karena selama Pandemi Covid-19, PKDP Kota Padang Panjang nyaris tidak ada kegiatan. "Diharapkan dengan acara silaturrahmi ini, kembali bisa merajutnya dengan baik,"ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran, Wakil Walikota Padang Panjang Drs. Asrul , Wakil Walikota Pariaman Drs. Mardison Mahyuddin, Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora, SE serta Bupati Padang Pariaman diwakili Sekda Rudi Rillis, SSTP, MSi.
Batabuik
Sepanjang acara Silaturrahmi Rang Piaman di Kota Padang Panjang, selama itu pula sebuah "Tabuik" dihoyak berkeliling kota Padang Panjang. "Batabuik" adalah budaya warga masyarakat kota Pariaman yang biasanya digelar awal bulan muharram.
Menurut Ketua Panitia pelaksana Silaturrahmi, Amrizal yang juga Sekretaris DPD PKDP Kota Padang Panjang, kegiatan batabuik tersebut sudah beberapa kali diadakan di Padang Panjang dan selalu mendapatkan perhatian yang luar biasa dari warga kota Padang Panjang yang berasal dari Piaman.
"Tabuik juga alat pemersatu dan alat untuk mempertemukan anggota PKDP di Kota Padang Panjang. Rangkaian kegiatan ini dibiayai secara gotong royong," ucap Amrizal.
"Dahului" Pariaman, Tabuik Dihoyak di Padang Panjang
Sebelumnya Kominfo setempat merilis, kendati Festival Budaya Tabuik di Kota Pariaman baru akan diselenggarakan pada 14 Agustus mendatang, namun di Kota Padang Panjang, Tabuik sudah lebih dulu dihoyak.
Adalah sejumlah anak muda yang tergabung dalam Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Padang Panjang yang menghoyak-hoyak Tabuik ini di Jalan Sudirman depan Kompi Markas Secata B pada Ahad (17/7/2022). Ini adalah atraksi seni, melengkapi rangkaian acara Silaturahmi dan Halalbihalal PKDP Padang Panjang yang dibuka Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.
Berbeda dengan di Pariaman yang Tabuiknya bisa mencapai 12 meter, di sini hanya dibuat ukuran mini saja. Hanya tiga meter. Sederhana. Serupa miniatur Tabuik aslinya.
"Kami butuh waktu seminggu untuk membuatnya. Kami "persamakan" (gotong royong-red) untuk mengerjakannya. Kami membikinnya di Kantor PKDP di Terminal Mikrolet Pasar Pusat Padang Panjang," jelas Wendra yang turut terlibat dalam pembuatan Tabuik ini.
Berbeda dengan Tabuik Pariaman yang dua jenis, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, di Padang Panjang ini mereka membuat Tabuik Bundo Kanduang. Pasalnya, kepala Buraq (legenda kuda bersayap dan berkepala manusia-red) dipasangkan kepala manekin (boneka) yang dipasangi jilbab.
Itulah Tabuik yang mereka hoyak-hoyak. Ditingkahi suara Gandang Tasa. Bertalu-talu. Menghentak-hentak. Anak-anak muda itu bersemangat betul bergerak. Sesekali Tabuik diputar. Berputar di atas aspal. Penonton bersorak kegirangan.
Atas atraksi yang memukau ini, Wako Fadly Amran menantang agar dibuat dalam event yang lebih besar. Dihoyak keliling kota. Waktunya, saat HUT RI ke-77 nanti yang segera tiba.
"Kalau bisa saat 17 Agustus nanti, Tabuik ini dihoyak lagi keliling kota. Bersama dengan atraksi budaya lainnya. Karena Padang Panjang kaya dengan budaya dari beragam daerah yang ada di sini," ujarnya.
Atas tantangan wali kota muda itu, Wendra menyebut pihaknya siap saja. Dirinya akan mempersiapkan bersama-sama dengan warga PKDP lainnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Pariaman, Drs. Mardison Mahyuddin, MM mengajak warga PKDP Padang Panjang untuk pulang kampung menyaksikan Tabuik pada 14 Agustus nanti.
"Kita sudah dua tahun tidak menyelenggarakan Festival Budaya Tabuik. Karena pandemi Covid-19 yang melanda. Tahun ini akan kita adakan lagi. Mari ramai-ramai menyaksikannya," ajaknya di hadapan tamu undangan yang turut dihadiri Ketua DPRD Kota Pariaman, Fitri Nora, A.Md, Wakil Wali Kota Padang Panjang, Drs. Asrul, Pjs. Ketua PKDP Sumatera Barat, Syaharman Zanhar, S.Sos, Sekda Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldy, S.STP, M.M, serta pengurus dan warga PKDP Padang Panjang ini. (*)
#rel/red