JAKARTA -- Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memantik perhatian dunia perpolitikan. Ada beda sikap Surya Paloh usai menemui AHY dan menemui ketua umum yang lebih dulu sowan, yaitu Airlangga Hartarto (Golkar).
Surya Paloh dan AHY bertemu di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (29/3/2022). AHY didampingi sejumlah pengurus DPP, di antaranya Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Waketum PD Benny K Harman, dan Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Herman Khaeron.
Surya Paloh juga tak sendiri saat menerima kunjungan AHY dan jajarannya. Paloh didampingi Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni, dan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 NasDem Willy Aditya.
AHY mengungkapkan kegiatannya menyambangi Surya Paloh salah satunya untuk menyampaikan pesan Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Paloh. AHY membawa pesan terima kasih dari SBY untuk Paloh karena telah menjenguk saat menjalani perawatan kanker prostat di Rochester, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Selesai pertemuan, hanya sejumlah elite NasDem seperti Ahmad Ali dan Willy Aditya yang mendampingi AHY saat memberikan pernyataan kepada wartawan hingga meninggalkan NasDem Tower. Surya Paloh tak ikut mendampingi AHY.
Satu hal yang jadi kesamaan sikap AHY dan Surya Paloh dalam pertemuan hangat di antara mereka, yaitu sikap tegas Demokrat dan Nasdem menolak wacana penundaan pemilu karena dinilai melabrak semangat konstitusi.
Sementara itu pertemuan Paloh dan Airlangga terjadi pada 10 Maret lalu.
Topik yang dibicarakan Paloh dan Airlangga kurang lebih sama dengan yang dibahas bersama AHY. Ada satu isu yang sama-sama mereka bahas, yaitu perihal usul penundaan pemilu.
Usai pertemuan, baik NasDem maupun Golkar juga memberikan pernyataan kepada wartawan. Bedanya dengan kunjungan Demokrat, Paloh turut memberikan pernyataan kepada wartawan dan menemani Airlangga hingga meninggalkan NasDem Tower.
Penjelasan NasDem
Waketum NasDem Ahmad Ali buka suara soal beda perlakuan Ketum Surya Paloh saat menerima kunjungan AHY. Bagi Ali, tak ada perbedaan perlakuan oleh Surya Paloh.
"Tadi memang yang mewakili si ketua umum ke wartawan kan saya. Konferensi pers menemani AHY. Karena, yang pasti, pertemuan tadi itu pertemuan partai politik," kata Ahmad Ali.
Ali mengaku tak ada alasan khusus di balik perbedaan perlakuan tersebut. Dia menyinggung umur AHY yang tak terpaut jauh dengan dirinya dibanding Paloh.
"Oh, nggak ada sama sekali, nggak ada. Hanya lebih pada faktor begini, saya sama AHY lebih tua kali ya, tapi tidak terlampau jauhlah. Jadi mungkin lebih pada hal-hal, bukan alasan yang prinsip, sih. Hanya karena, ya, supaya lebih rileks saja kali, ya," kata Ali.
Masih soal hubungan umur, dia kemudian membandingkan umur Paloh yang lebih dekat atau sepantaran dengan Airlangga.
"Nggaklah (ada kode politis). Kalau Pak Airlangga kan seumuranlah dengan Pak Surya, tidak terlalu jauhlah, gitu, kan. Kalau Pak AHY lebih sepantaran Ahmad Ali umurannya gitu, kan. Tapi, kan, yang paling penting itu diskusinya," kata dia.
Sementara itu, dia menganggap sepantaran dengan AHY. Menurutnya, kedekatan umur di antara mereka membuat pertemuan menjadi lebih fleksibel dan cair.
"Iya (alasan perbandingan umur). Kalau saya sama AHY kan lebih fleksibel, sama-sama serantaran. Ya, Ahmad Ali kan milenial juga," ujar Ali sembari terkekeh.
"Malah cair, cair banget," imbuhnya.
#dtc/bin