PEKANBARU -- Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru -Bangkinang sepanjang 40 kilometer sudah mencapai 95 persen. Dari 95 persen lahan yang dibebaskan, sebanyak 69 persen sudah dibayarkan, sedangkan 26 persen sudah dimusyawarahkan atau sepakat untuk dilakukan pembayaran secara bertahap.
Demikian diungkapkan Kepala Kanwil BPN/ATR Riau, M Syahrir, kepada awak media di Pekanbaru, Sabtu (29/1/2022).
Sementara terkait pembebasan lahan di kawasan hutan, menurut Syahrir disebabkan masih belum keluar izinnya sehingga pembangunan jalan tol tersebut terputus di daerah Rimbo Panjang. Total lahan yang belum tuntas di Rimbo Panjang itu sekitar 2,9 kilometer, terdiri atas 68 bidang lahan.
"Pembebasan lahan ditargetkan hingga Maret 2022. Rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo. Jika tidak juga keluar izin pembebasan lahan di kawasan hutan, maka pintu masuk sementara di Sungai Pinang atau dekat SPN," ungkapnya.
Syahrir menjelaskan dalam proses pembebasan lahan jalan tol ini, banyak kendala yang dihadapi dengan masyarakat. Bahkan ada beberapa proses pembebasan bidang lahan yang terpaksa masuk dalam ranah pengadilan, dan uang pembebasan lahan juga dititipkan di PN Bangkinang.
“Lahan yang dikonsesi ada sekitar 88 bidang. Anggarannya sudah dititipkan di PN Bangkinang. Tapi sekarang masyarakat sudah mulai mengambil anggarannya di pengadilan, mudah-mudahan masyarakat sudah mengambil semua,” katanya.
Sebelumnya pemerintah pusat melalui Kementrian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), mengklaim telah menyelesaikan 95 persen pembebasan lahan milik masyarakat untuk pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. Namun, sisanya 5 persen lagi belum bisa dibebaskan karena masih menunggu izin pembebasan kawasan hutan milik negara, melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
#ant/red