JAKARTA -- Pemerintah membuka peluang melanjutkan kembali pemberian bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta pada 2021. Itu akan dilakukan jika kondisi ekonomi belum normal sepenuhnya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan pihaknya masih terus mengevaluasi program BSU dan ekonomi terkini. Ia akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Saya kira diskusi kami tentang evaluasi program BSU ini kami bisa pertimbangkan untuk dilakukan kembali pada 2021," ungkap Ida dalam rapat bersama Komisi IX, Senin (18/1/2021).
Namun, Ida mengaku sejauh ini belum menerima perintah untuk melanjutkan pemberian BSU pada 2021. Program itu berakhir pada Desember 2020.
"Untuk APBN 2021, kami belum menerima perintah untuk menyalurkan kembali program BSU," jelas Ida.
Sebagai informasi, Kementerian Ketenagakerjaan menyalurkan BSU sebesar Rp29,41 triliun per 31 Desember 2020. Angka itu setara dengan 98,81 persen dari target yang sebesar Rp29,76 triliun.
Penyaluran BLT pekerja dilakukan dalam dua termin. Dana yang disalurkan pada termin pertama tercatat sebesar Rp14,75 triliun dan diberikan kepada 12,29 juta orang. Lalu, dana yang digelontorkan pada termin kedua sebesar Rp14,69 triliun dan diberikan kepada 12,24 juta orang.
Program BSU merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 pada 2020. Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp695,2 triliun.
Dana itu disebar ke sejumlah klaster, yakni klaster kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, sektoral k/l dan pemda Rp106,11 triliun, UMKM Rp123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp53,57 triliun, dan insentif usaha Rp120,61 triliun.
(bin/oel)