JAKARTA -- Setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19 dan melalui penjaringan panjang yang banyak menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran, terpilihlah 4.598 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tahun anggaran 2019.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly memberikan arahan khusus kepada para tunas pengayoman ini.
Integritas adalah hal pertama yang ditekankan Yasonna.
“Bekerjalah dengan jujur, hati dan pikiran yang bersih dan positif, hanya untuk pengabdian kepada Tuhan, bangsa dan negara,” kata Yasonna.
Hal selanjutnya adalah menjaga sikap dan perilaku.
“Secerdas apapun manusia kalau tidak mempunyai sikap yang baik, kalau tidak mempunyai sopan santun, maka dia tidak akan menjadi apa-apa. Justru akan menjadi perusak, provokator, dan menjadi pengaruh negatif bagi yang lain,” jelasnya
“Lapas kita 50 persen isinya adalah kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. Jangan sekali-sekali bermain dengan narkoba. Jangan kau sentuh barang haram itu, jaga dirimu,” kata Yasonna pada pesan ketiganya, Selasa (29/12/2020) pagi.
Keempat, lanjut Yasonna, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) jadilah abdi negara yang baik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
“Jadilah role model yang baik, ukir prestasi, jadilah kebanggaan orang tua, bangsa dan negara,” kata pria 67 tahun tersebut di ruang selasar Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Terakhir, bekerjalah sebaik-baiknya, jangan cepat puas dalam bekerja, dan terus memperbaiki diri untuk menjadi profesional.
“Jangan pernah berhenti untuk melakukan yang terbaik. Jangan hanya berangan-angan. Jangan pernah takut gagal. Don’t be afraid to fail. You are not failed yet until you stop trying. Keep doing, keep practicing, keep improving yourself to be the best,” jelas Yasonna.
“Kamu harus bermimpi tinggi, maka be the best of the best. Gantungkan cita-citamu setinggi langit, rendahkan hatimu serendah mutiara. Kalau pun kamu jatuh, kamu jatuh di antara bintang-bintang,” ujar Laoly.
Bermimpi tanpa usaha, kata menkumham, tak ada gunanya. It’s a dreamer. Menurut Yasonna, cita-cita itu harus direbut, bukan hanya dimimpikan.
“Kebanggaan seorang pemimpin dan seorang guru, adalah melihat anak didiknya, bila perlu melebihi dia. Saya ingin kalian semua berjuang secara sehat, bukan sikut-menyikut,” katanya.
“Saya percaya, you can do it. If I can do it, you can do it. If he can do it, they can do it,” ucap Yasonna saat menyerahan Surat Keputusan (SK) kepada perwakilan dua orang CPNS angkatan 2019.
Yasonna menilai SK CPNS merupakan bukti otentik sekaligus kontrak pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Anak-anak saya tunas pengayoman, abdikan dirimu kepada bangsa dan negara. Banyak masyarakat yang belum mendapat kesempatan dan keberuntungan yang sama dengan saudara-saudara,” ucapnya.
“Saudara diseleksi melalui satu seleksi yang sangat ketat, transparan, dan dengan kemampuan saudara, bukan dengan uang,” kata menkumham. “Oleh karena proses seleksi dengan transparan dan baik, tanpa pungutan, maka saya punya hak moral untuk menuntut saudara untuk berlaku bersih,” tambahnya.
Pesan tersebut disampaikan Yasonna ketika memberikan pengarahan kepada CPNS tahun anggaran 2017, dan sekarang juga disampaikan kepada angkatan 2019.
“Kementerian ini punya hak moral untuk menuntut saudara menjadi abdi negara yang bersih, karena pada saat saudara diterima, saudara kita terima dengan bersih,” katanya.
“Saya berharap kesempatan yang saudara miliki, jangan pernah saudara sia-siakan,” tutupnya.
Sumber: Biro Humas Kemenkumham RI